Panduan Dokter terkait Sembelit: Penyebab Umum dan Solusi Efektif
Ditulis oleh: TheCRCS
January 20, 2025
Sembelit, yang disertai dengan nyeri perut yang parah, darah dalam tinja, penurunan berat badan tanpa sebab, atau perubahan kebiasaan buang air besar secara tiba-tiba, perlu diperiksakan ke dokter.
Diposting oleh Dr. Ronnie Mathew,
Konsultan Senior Bedah, Colorectal Care Specialists (CRCS)
Sembelit adalah masalah umum yang memengaruhi semua kalangan. Kondisi ini bisa berarti Anda tidak melakukan buang air besar secara teratur atau tidak dapat sepenuhnya mengosongkan usus. Pada orang dewasa, sembelit dapat memengaruhi kualitas hidup. Kondisi ini juga dikaitkan dengan wasir, fisura ani, dan penyebab mendasar yang serius, seperti kanker usus besar. Ada beberapa bukti bahwa sembelit mungkin terkait dengan sedikit penurunan harapan hidup.
Sembelit adalah kondisi umum di mana buang air besar menjadi lebih jarang atau sulit, yang sering disebabkan oleh pola makan, gaya hidup, atau masalah kesehatan yang mendasarinya.
Apa itu Sembelit?
Sembelit adalah kondisi umum dan dapat terjadi pada usia berapa pun. Istilah ini mungkin memiliki arti yang berbeda bagi setiap orang, karena kebiasaan buang air besar (dan istilah yang mereka pakai untuk menggambarkannya) sangat berbeda antar individu. Bagi sebagian orang, istilah ini mungkin juga berarti tidak ke toilet sesering biasanya. Sedangkan bagi yang lain, itu berarti tinja mereka sangat keras atau sakit saat dikeluarkan, yang berarti mereka mengejan untuk mengeluarkan tinja. Bagi sebagian lain, sembelit mungkin terasa seperti sensasi belum mengosongkan usus sepenuhnya, dan bagi yang lain, mereka hanya percaya mengalami sembelit ketika mengalami beberapa gejala tersebut secara bersamaan. Terkadang, hal itu terjadi karena kondisi tubuh, seperti saat usus besar Anda mungkin lambat dan membutuhkan bantuan untuk mengeluarkan limbah, atau otot usus yang tidak bekerja secara efektif. Selain itu, sembelit juga bisa terjadi karena kondisi medis lain atau obat-obatan yang Anda konsumsi.
Definisi medis umum untuk sembelit adalah melakukan buang air besar secara spontan kurang dari tiga kali dalam satu minggu.
Gejala Sembelit
Tingkat keparahan sembelit dapat bervariasi dari setiap orang. Sebagian besar hanya mengalami sembelit dalam waktu yang singkat, tetapi bagi yang lain, ini bisa menjadi kondisi jangka panjang (kronis) yang menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan secara signifikan serta memengaruhi kualitas hidup mereka. Sembelit kronis berarti masalah telah ada setidaknya selama 12 minggu dalam 6 bulan terakhir.
Jika Anda mengalami sembelit, ia dapat menyebabkan salah satu atau lebih kondisi berikut ini:
Tinja (feses) menjadi keras dan sulit atau terasa sakit saat dikeluarkan.
Waktu interval di setiap buang air besar akan meningkat dibandingkan dengan pola biasanya. Ada rentang kebiasaan buang air besar yang normal. Beberapa orang biasanya pergi ke toilet untuk buang air besar sebanyak 2-3 kali sehari. Bagi yang lain, 2-3 kali seminggu adalah jumlah yang wajar. Perubahan pola buang air besar ini mungkin mengindikasikan bahwa Anda mengalami sembelit. Mengeluarkan tinja lunak setidaknya 3 kali seminggu biasanya dianggap hal wajar.
Terkadang, kram terjadi di bagian bawah perut (abdomen). Anda mungkin juga akan merasakan kembung dan mual jika menderita sembelit parah.
Sensasi di mana rasanya Anda belum sepenuhnya mengosongkan usus atau 'selesai' setelah pergi ke toilet untuk buang air besar.
Apa saja penyebab Sembelit?
Beberapa penyebab yang diketahui dapat menyebabkan sembelit, di antaranya sebagai berikut:
Kurangnya asupan makanan berserat (makanan kasar) dapat menyebabkan sembelit. Serat adalah bagian makanan nabati yang tidak dicerna dan tetap bertahan di dalam usus Anda. Serat menambah volume tinja (feses) dan membantu kinerja usus Anda. Makanan tinggi serat termasuk buah-buahan, sayuran, sereal bekatul, roti gandum, gandum, dll.. Rekomendasi asupan serat harian adalah sebanyak 30 g per hari. Namun, perlu mempertimbangkan riwayat kesehatan Anda dan seberapa baik Anda dapat mentolerir konsumsi serat.
Kurang minum dapat memicu atau memperburuk sembelit. Jika Anda makan cukup serat dan minum cukup cairan, tekstur tinja biasanya lunak dan mudah dikeluarkan. Namun, beberapa orang butuh lebih banyak cairan untuk menghindari sembelit. Misalnya, jika Anda tinggal di negara tropis, menghabiskan sebagian besar waktu di luar ruangan, atau aktif berolahraga, Anda mungkin membutuhkan lebih banyak cairan.
Kurang gerak karena berbagai alasan, misalnya:
Sakit atau cedera.
Disabilitas.
Kelemahan atau sudah berusia lanjut.
Depresi.
Pola kerja.
Obesitas.
Beberapa jenis obat-obatan dapat menyebabkan sembelit sebagai efek samping. Di antaranya ada obat pereda nyeri (terutama yang mengandung codein/morfin), beberapa jenis antasida, antidepresan (termasuk amitriptyline), dan tablet zat besi. Ini hanya beberapa contoh, dan masih ada banyak lainnya. Jika ragu, periksa label obat dan efek sampingnya.
Beberapa kondisi medis dapat menyebabkan sembelit. Misalnya:
Kehamilan. Sekitar satu dari lima wanita hamil akan mengalami sembelit. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon yang memperlambat gerakan usus selama kehamilan. Pada kehamilan selanjutnya, ini mungkin hanya karena bayi memakan banyak ruang di dalam perut dan mendorong usus ke satu sisi.
Penyebab yang tidak diketahui (idiopatik). Beberapa orang masih bisa mengalami sembelit meskipun memiliki pola makan yang baik, minum banyak cairan, tidak menderita penyakit, dan tidak mengonsumsi obat apa pun yang dapat memicu kondisi ini. Bisa dibilang, ini karena usus mereka kurang aktif. Kondisi ini cukup sering terjadi dan terkadang disebut sebagai sembelit fungsional atau sembelit primer. Mayoritas kasus terjadi pada wanita. Kondisi ini dimulai pada masa kanak-kanak atau dewasa awal dan berlanjut sepanjang hidup.
Kebiasaan buang air besar pribadi setiap orang juga dapat memicu sembelit. Misalnya, ada yang mungkin dalam jangka panjang terbiasa menahan atau mengabaikan dorongan untuk buang air besar. Hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya akses ke toilet di rumah, atau tempat kerja, atau keengganan untuk memakai toilet umum. Masalah kebersihan dan kurangnya privasi juga dapat menyebabkan hal ini terjadi. Beberapa orang mungkin juga merasa terburu-buru atau terganggu saat sedang melakukan buang air besar.
Kecemasan, depresi, gangguan kognitif, atau gangguan makan. Ada banyak penyebab sembelit, yang mencakup lebih dari 30 faktor. Terkadang, ini bisa berupa kombinasi dari faktor-faktor tersebut. Blog ini tidak dapat mencakup semuanya. Jika Anda perlu mendapatkan penilaian dari dokter spesialis perawatan kesehatan untuk alasan kesehatan pribadi, Anda disarankan untuk memeriksakan diri.
Apakah Anda dapat mengatasi Sembelit secara mandiri?
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi gejala sembelit.
Asupan serat yang cukup: Ini termasuk konsumsi buah dan sayuran. Buah-buahan tertentu bisa sangat membantu, tetapi dapat bervariasi dari setiap orang. Jenis buah tersebut adalah prune (plum kering), kiwi, pepaya, nanas, buah naga, dan pisang. Anda mungkin perlu menyesuaikan sesuai musimnya. Buah prune, misalnya, tidak keluar di luar musimnya, karena dikeringkan dan biasanya tersedia sepanjang tahun.
Tetap terhidrasi: minumlah setidaknya 8-10 gelas air setiap hari. Kebiasaan ini semakin penting ketika Anda mengonsumsi serat, karena tubuh perlu cairan untuk membuatnya mengembang dan menjadi lunak. Jika tidak, serta bisa menjadi keras. Terutama bagi yang tinggal di tempat beriklim panas atau jika Anda banyak berolahraga, dll..
Tetap aktif bergerak: rutin berolahraga dan tetap aktif bergerak sangat penting untuk menghindari sembelit.
Probiotik: ada bukti bahwa probiotik dapat membantu mengurangi risiko sembelit.
Pertahankan kebiasaan buang air besar yang baik: jangan suka menunda untuk pergi ke toilet saat Anda membutuhkannya. Beberapa orang juga merasa posisi yang benar dapat membantu saat berada di toilet.
Mengelola stres, kecemasan, atau gangguan makan: pelajari dan gunakan teknik relaksasi untuk mengelola stres. Cari bantuan ahli sesuai kebutuhan, termasuk untuk gangguan makan.
Kapan Anda harus mencari bantuan dan perawatan dari dokter untuk mengatasi Sembelit?
Tidak dapat dipastikan kapan waktu yang tepat untuk memeriksakan diri ke ahli kesehatan. Di bawah ini adalah beberapa pertimbangan umum tentang kapan Anda perlu mencari tinjauan medis terkait sembelit:
Sembelit Anda berlangsung lebih dari 14 hari tanpa adanya pemulihan
Anda mengalami perubahan mendadak dalam kebiasaan buang air besar
Sensasi pengosongan usus yang tidak lengkap (Anda merasa belum mengeluarkan semua tinja meskipun sudah ke toilet untuk melakukannya)
Ada darah dalam tinja atau tinja berwarna hitam
Anda mengalami penurunan berat badan tanpa sebab
Anda berusia di atas 40 tahun
Anda memiliki riwayat keluarga penderita kanker usus besar
Anda mengalami kelelahan secara terus-menerus
Membuat Anda kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari
Anda mengalami sakit perut yang tidak bisa berhenti
Anda mengalami perut (abdomen) kembung
Anda mengalami muntaber atau memuntahkan cairan empedu
Anda sedang mengonsumsi obat yang menyebabkan sembelit
Penting: terlepas dari faktor-faktor umum di atas, mencari bantuan profesional adalah langkah yang baik saat Anda ragu atau khawatir.
Apa saja pilihan pemeriksaan dan pengobatan yang mungkin dilakukan untuk mengatasi Sembelit?
Pilihan pemeriksaan dan penanganan bisa terlalu luas dan detail untuk ditulis di blog ini. Langkah pemeriksaan sembelit juga mempertimbangkan berbagai faktor penyebab, yang mencakup lebih dari 30 faktor. Terkadang, ini bisa merupakan kombinasi dari faktor-faktor tersebut. Cukuplah untuk menyebutkan bahwa beberapa orang mungkin memerlukan perubahan gaya hidup, sementara yang lain memerlukan pemeriksaan detail dan pengobatan. Arah penanganan kondisi ini didasarkan pada berbagai kemungkinan faktor penyebab. Hal yang paling penting adalah Anda perlu memeriksakan diri ke penyedia layanan kesehatan.
Jika Anda memiliki pertanyaan terkait sembelit atau apa yang harus dilakukan jika mengalaminya, segera hubungikami untuk mendapatkan jawabannya.
Perhatian: informasi yang diberikan di sini tidak spesifik dan hanya dimaksudkan untuk wawasan umum. Ini bukanlah panduan untuk mengelola atau mengobati kondisi apa pun dan tidak bisa dipakai untuk menggantikan informasi dari tenaga kesehatan profesional. Silakan berkonsultasi dengan tenaga kesehatan profesional untuk informasi dan panduan lebih lanjut.
Pengakuan dan Referensi, untuk informasi lebih lanjut:
Attaluri A, Donahoe R, Valestin J, et al; Randomised clinical trial: dried plums (prunes) vs. psyllium for constipation. Aliment Pharmacol Ther. 2011 Apr;33(7):822-8. Doi:
A Guide to Refractory Constipation: Diagnosis and Evidence-Based Management; British Society of Gastroenterology, 2020 - updated November 2021
Diaz S, Bittar K, Mendez MD; Constipation
Constipation; NICE CKS, January 2024
Cho YS, Lee YJ, Shin JE, et al; 2022 Seoul Consensus on Clinical Practice Guidelines for Functional Constipation. J Neurogastroenterol Motil. 2023 Jul 30;29(3):271-305. doi: 10.5056/jnm23066.
Ford AC, Talley NJ; Laxatives for chronic constipation in adults. BMJ. 2012 Oct 1;345:e6168. doi: 10.1136/bmj.e6168.
Krogh K, Chiarioni G, Whitehead W; Management of chronic constipation in adults. United European Gastroenterol J. 2017 Jun;5(4):465-472. doi: 10.1177/2050640616663439. Epub 2016 Aug 2.
Lacy BE, Levenick JM, Crowell M; Chronic constipation: new diagnostic and treatment approaches. Therap Adv Gastroenterol. 2012 Jul;5(4):233-47. doi: 10.1177/1756283X12443093.