Batu saluran empedu, atau koledokolitiasis, adalah kondisi medis yang terjadi ketika ada sebuah batu empedu di dalam saluran empedu Anda.

Batu-batu yang mirip kerikil ini terbuat dari material empedu terkonsentrasi yang bisa ditemukan di mana pun tempat cairan empedu mengalir.

Selain itu, batu-batu ini sering terbentuk di dalam kantong empedu, yang kemudian berpindah ke saluran empedu, dan dapat menyebabkan penyumbatan jika tumbuh cukup besar, sehingga menimbulkan beberapa gejala.

Batu yang ditemukan di dalam saluran empedu umum mirip dengan batu yang ada di dalam kantong empedu.

Hati adalah organ penting yang utamanya berfungsi untuk menyaring material, seperti zat bilirubin, garam empedu, kolesterol, dan lesitin, dari darah Anda. Namun, ketika ada terlalu banyak kolesterol atau zat bilirubin, kelebihan ini dapat membentuk endapan, yang akhirnya menjadi batu empedu.

Seiring waktu, batu empedu ini akan mengeras dan berisiko berpindah ke saluran empedu bersama dengan aliran empedu.

Gejala batu saluran empedu biasanya akan mulai muncul setelah batu-batu ini menyebabkan penyumbatan pada saluran empedu. Beberapa gejalanya bisa meliputi:

• Nyeri perut, yang sering dirasakan di perut bagian atas kanan sampai ke tulang belikat.
• Demam.
• Penyakit kuning.
• Mual.
• Sering muntah.

Namun, gejala-gejala tersebut adalah gejala umum yang dapat mengindikasikan banyak kemungkinan kondisi. Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, segera hubungi kami untuk memeriksakannya ke Dr. Ronnie Mathew.

Batu saluran empedu adalah kondisi umum. Namun, Anda lebih berpotensi mengembangkan penyakit ini jika memiliki beberapa faktor risiko berikut:

• Peradangan saluran empedu: Anda lebih berisiko terkena batu saluran empedu jika didiagnosis menderita peradangan saluran empedu, yang dapat menyebabkan kolangitis kronis.
• Infeksi saluran empedu: infeksi saluran empedu berulang akan meningkatkan peluang Anda untuk mengalami batu saluran empedu.
• Kadar kolesterol: Anda lebih mungkin terkena batu saluran empedu jika kadar kolesterol meningkat.
• Kelainan bawaan: cacat lahir pada saluran empedu, seperti kista koledokus, dapat meningkatkan kemungkinan Anda untuk terkena batu saluran empedu.
• Kadar estrogen: kadar estrogen yang tinggi menyebabkan peningkatan risiko pengembangan batu saluran empedu.
• Riwayat batu empedu: jika Anda memiliki riwayat batu empedu, itu berarti Anda lebih berisiko mengembangkan batu baru di saluran empedu.
• Jaringan parut atau trauma pada saluran empedu: jaringan parut pada saluran empedu, trauma dari operasi sebelumnya, atau endoskopi, membuat Anda lebih berisiko mengembangkan batu saluran empedu.

Karena seringkali tidak bergejala, sebagian besar batu saluran empedu terkadang didiagnosis ketika ukurannya cukup besar dan menyebabkan nyeri perut parah. Beberapa prosedur diagnostik yang sering dilakukan untuk mengonfirmasi keberadaan batu di dalam saluran empedu meliputi:

• Tes darah: beberapa tes darah dilakukan untuk mengonfirmasi penumpukan endapan empedu dan peningkatan kadar hormon. Tes darah ini dapat mencakup hitung darah lengkap (CBC), tes bilirubin, tes fungsi hati, dan tes fungsi pankreas.
• Tes pencitraan: tes pencitraan, seperti USG perut atau endoskopi, akan membantu Dr. Ronnie menentukan apakah ada batu di saluran empedu Anda, dan apakah batu-batu ini menyebabkan penyumbatan.