3 Mount Elizabeth, #14-15, Mount Elizabeth Medical Centre, Singapore 228510

Abses Anus: Apa Itu dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Ditulis oleh: TheCRCS
November 27, 2024

Abses dapat muncul di bagian tubuh mana saja. Namun, abses yang muncul di anus bisa sangat menyakitkan dan mengganggu, sehingga menghambat aktivitas Anda sehari-hari, mulai dari duduk hingga berjalan. Jika Anda pernah mengalami nyeri dan ketidaknyamanan di sekitar pantat, atau bahkan pendarahan dari anus, Anda mungkin mengalami abses anus.

Mengingat lokasi lesi, bisa dipahami bahwa ada rasa malu yang muncul saat hendak mencari perhatian medis. Namun, penting untuk segera mendapatkan perawatan abses untuk menghindari komplikasi lanjutan dengan infeksi Anda.

Apa itu Abses Anus?

Abses adalah benjolan berisi nanah yang dipicu oleh infeksi. Sederhananya, abses anus, atau abses perianal, adalah abses yang terbentuk di anus/pantat.

Area umum di pantat yang menjadi tempat terbentuknya abses adalah:

  • Daerah anorektal - Ini bisa berupa [1, 2]:
    • abses perianal – Infeksi menyebar ke bawah, dari sfingter anus menuju ke jaringan subkutan dekat anus.
    • abses iskiorektal – Infeksi menyebar keluar, dari sfingter anus menuju ke jaringan lemak dan berserat di sekitarnya.
    • abses intersfingterik – Terletak di antara sfingter anus internal dan eksternal.
    • abses supralevator – Infeksi yang terjadi di dinding rektum, di atas otot levator.
    • abses submukosa – Terletak di lapisan mukosa saluran anus atau rektum.
  • Daerah pilonidal (lebih dikenal sebagai "lipatan pantat") - Terkadang, kista yang disebut kista pilonidal juga terbentuk di area tersebut.

Abses juga dapat terbentuk di mana saja di kulit pantat dan berbentuk seperti jerawat. Gejala abses anus bisa bervariasi tergantung lokasi lesi. Abses yang dekat dengan permukaan kulit dapat terlihat memiliki:

  • Benjolan yang berisi nanah
  • Kemerahan
  • Pembengkakan
  • Nyeri dan ketidaknyamanan pada benjolan

Abses yang lebih dalam dapat menunjukkan beberapa hal berikut:

  • Keluarnya cairan seperti nanah dari anus
  • Pendarahan dari anus
  • Sembelit
  • Buang air besar yang menyakitkan
  • Iritasi pada kulit di sekitar anus
Abses anus biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri yang menyebabkan kantong nanah terbentuk di bawah kulit.

Apa saja yang menyebabkan Abses Anus?

Abses Anorektal

Abses anorektal terbentuk karena peradangan pada jaringan subkutan, biasanya disebabkan oleh kelenjar anus yang tersumbat dan terinfeksi. Bakteri mulai tumbuh di kelenjar anus yang tersumbat ini, yang membuat tubuh menghasilkan respons peradangan.

Kantong nanah terbentuk sebagai akibat dari respons peradangan ini, yang selanjutnya bisa menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan. Bakteri umum yang dapat memicu infeksi ini meliputi Escherichia Coli, Staphylococcus aureus, Streptococcus, dan Enterococcus. Faktor risiko yang dapat menyebabkan abses anorektal meliputi [3, 4]:

  • Merokok
  • Tinja cair yang masuk ke dalam saluran abses
  • Saluran yang melebar yang menyebabkan pengosongan usus secara tidak tepat
  • Infeksi (HIV atau penyakit menular seksual lainnya)
  • Penyakit Crohn
  • Trauma
  • Kanker
  • Rambut yang tumbuh ke dalam
  • Cedera kulit atau gesekan

Abses Pilonidal

Abses pilonidal biasanya berasal dari kista pilonidal, yang sering muncul ketika rambut terjebak atau tertanam di antara lipatan kulit daerah pilonidal, tepat di atas lipatan pantat. Hal ini dapat terjadi karena gesekan dari pakaian, gesekan kulit, atau terlalu lama duduk. Kantong rambut ini secara bertahap akan mengumpulkan sel-sel kulit mati, kotoran, atau materi lainnya, dan membentuk kista.

Jika dibiarkan tidak diobati, kista dapat terinfeksi dan membentuk abses. Umumnya, faktor risiko pembentukan kista pilonidal meliputi:

  • Kelebihan berat badan
  • Gaya hidup tidak aktif (kurang gerak)
  • Laki-laki
  • Rambut yang tumbuh ke dalam
  • Cedera kulit atau gesekan
Abses pilonidal terbentuk dari kista pilonidal yang terinfeksi.

Apa yang akan terjadi jika Abses Anus dibiarkan tidak diobati?

Jika tidak diobati, komplikasi dapat terjadi, seperti:

  • Infeksi lebih lanjut — Abses anus dapat menginfeksi jaringan di sekitarnya (selulitis) atau bahkan aliran darah. Dalam kasus penyebaran yang sistemik, sepsis dapat terjadi, dan menyebabkan demam atau bahkan gagal organ.
  • Fistula — Fistula adalah saluran abnormal antara rektum atau anus, yang menyebabkan ketidaknyamanan dan mungkin memerlukan tindakan operasi.
  • Abses kronis — Abses kronis adalah abses yang terus berulang sebagai akibat dari pengobatan atau penyembuhan yang tidak tepat.
  • Luka — Kemunculan abses yang tidak diobati dalam waktu lama dapat menyebabkan pembentukan jaringan parut/luka.

Bagaimana pengobatan untuk Abses Anus?

Pengobatan abses anus memerlukan intervensi medis. Memecahkan abses sendiri bisa sangat menyakitkan dan justru dapat memicu komplikasi, seperti abses yang terbentuk kembali atau infeksi lebih lanjut. Abses anus diangkat melalui operasi dengan beberapa langkah berikut:

  • Bius lokal – Bius/anestesi lokal biasanya diberikan untuk meminimalisir rasa sakit dan ketidaknyamanan pasien.
  • Sayatan – Sayatan dibuat pada abses, dan terkadang berbentuk 'X'.
  • Pengurasan – Nanah dan kotoran dikeluarkan dari sayatan, tetapi luka dibiarkan terbuka untuk penyembuhan.
  • Perban – Perban luka dapat dipasang untuk mendorong drainase lebih lanjut. Perban mungkin perlu diganti selama periode penyembuhan.
  • Perawatan pasca operasi – Setelah operasi, pasien akan diberikan obat pereda nyeri dan obat pencahar untuk menghindari sembelit dan iritasi lebih lanjut. Mandi dalam posisis duduk juga direkomendasikan untuk menghilangkan rasa sakit. Antibiotik juga bisa diresepkan oleh dokter, dan pasien akan memerlukan kunjungan lanjutan 3 - 8 minggu pasca prosedur untuk memastikan penyembuhan yang tepat dan menyeluruh.

Namun, tergantung pada lokasi abses, beberapa mungkin lebih rumit daripada yang lain untuk diobati. Saat berkonsultasi dengan dokter, mereka akan memberitahu Anda tentang jenis pengobatan yang mungkin perlu dijalani.

Kesimpulan

Semoga panduan ini membantu Anda memahami abses anus dan bagaimana proses pembentukannya. Abses anus memang bisa membuat frustasi dan rasa malu saat ditangani, tetapi sepenuhnya dapat diobati. Pengobatan sejak dini akan lebih tidak rumit dan juga mengurangi risiko perkembangan masalah lain. Buat janji konsultasi dengan kami hari ini jika Anda memiliki kekhawatiran tentang abses anus dan cara mengobatinya.


Lebih lanjut tentang Abses Anus

Apakah abses anus bisa hilang sendiri?

Abses anus jarang ada yang bisa hilang dengan sendirinya. Disarankan juga untuk menghindari memecahkan abses sendiri karena dapat memperburuk kondisi atau menyebarkan infeksi. Dokter akan membantu Anda mengangkat abses dengan aman dan efektif.

Berapa lama waktu pemulihan pasca operasi?

Pemulihan dapat memakan waktu antara 3-8 minggu setelah operasi.

Apakah abses anus bisa kambuh?

Ya, abses anus dapat kambuh lagi, terutama jika penyebab yang mendasarinya belum ditangani. Melalui perawatan yang tepat, kebersihan, dan mengikuti anjuran dokter, kekambuhan bisa dicegah.

Kapan saya perlu memeriksakan diri ke dokter?

  • Anda harus menemui dokter jika mengalami salah satu dari kondisi berikut:
  • Nyeri dan ketidaknyamanan pada pantat
  • Pendarahan dari anus
  • Demam dan menggigil (mungkin menandakan infeksi)
  • Benjolan di area rektum/dubur

References

  1. Hogan AM, Mannion M, Ryan RS, Khan W, Waldron R, Barry K. Beware the ischiorectal abscess. Int J Surg Case Rep. 2013;4(3):299-301. doi: 10.1016/j.ijscr.2012.08.005. Epub 2012 Sep 1. PMID: 23396392; PMCID: PMC3604705.
  2. Thompson DT, Hrabe JE. Intra-abdominal and Anorectal Abscesses. Gastroenterol Clin North Am. 2021 Jun;50(2):475-488. doi: 10.1016/j.gtc.2021.02.014. Epub 2021 Apr 23. PMID: 34024453.
  3. Klein JW. Common anal problems. Med Clin North Am. 2014 May;98(3):609-23. doi: 10.1016/j.mcna.2014.01.011. Epub 2014 Mar 21. PMID: 24758964.
  4. Martín-Lagos Maldonado A, Herrera Mercader MDC, Lozano Cejudo C. Proctitis and perirectal abscesses: is there anything else to think about? Rev Esp Enferm Dig. 2018 Jun;110(6):410. doi: 10.17235/reed.2018.5500/2018. PMID: 29722270.

Lokasi

Colorectal Care Specialists (CRCS)

3 Mount Elizabeth, #14-15, Mount Elizabeth Medical Centre, Singapore 228510

Bicara dengan Kami!

    Mon to Fri : 8.30 am to 6.30 pm

    Sat : 8.30 am to 2.00 pm

    +65 6738 0328
    +65 9725 2381
    Copyright © 2024 Colorectal Care Specialists
    phone-handsetmap-markerclock