3 Mount Elizabeth, #14-15, Mount Elizabeth Medical Centre, Singapore 228510

Kolonoskopi, Gastroskopi, dan Endoskopi: Apa saja Perbedaannya?

Colonoscopy, gastroscopy, and endoscopy singapore
Ditulis oleh: TheCRCS
October 2, 2024

Sistem pencernaan adalah bagian penting dari kesehatan kita secara keseluruhan, tetapi seringkali diabaikan sampai masalah timbul. Mulai dari gangguan pencernaan yang sesekali muncul hingga masalah yang lebih serius, seperti nyeri perut kronis atau penurunan berat badan tanpa sebab, masalah pencernaan dapat secara signifikan memengaruhi kualitas hidup Anda. Dalam banyak kasus, diagnosis terhadap masalah ini memerlukan pemeriksaan lebih dekat ke dalam saluran pencernaan untuk memahami apa yang terjadi di dalam sana.

Di sinilah prosedur seperti kolonoskopi, gastroskopi, dan endoskopi berperan. Meskipun namanya mungkin terdengar menakutkan atau membingungkan, masing-masing alat diagnostik ini dirancang untuk memeriksa bagian-bagian dari sistem pencernaan, yang membantu dokter dalam mendeteksi dan mengobati berbagai masalah pencernaan. Prosedur ini tidak hanya memberikan wawasan berharga tentang sejumlah masalah, seperti polip, ulkus, dan peradangan, tetapi juga berperan penting dalam deteksi dini penyakit yang lebih parah, seperti kanker.

Dalam blog ini, kita akan menguraikan perbedaan antara kolonoskopi, gastroskopi, dan endoskopi. Kita akan mengeksplorasi bagaimana cara kerja dari setiap prosedur, mengapa mereka direkomendasikan, dan apa yang dapat Anda harapkan selama dan sesudah prosedur. Pada akhirnya, Anda akan memiliki pemahaman yang lebih jelas tentang alat diagnostik yang penting ini, sehingga membantu meredakan kekhawatiran atau pertanyaan yang mungkin Anda miliki tentang masalah kesehatan pencernaan.

human digestive system.
Sistem pencernaan terdiri dari sejumlah organ, dengan masing-masing memainkan peran penting dalam memastikan efisiensi dan fungsionalitas sistem.

Memahami Cara Kerja Prosedur: Kolonoskopi, Gastroskopi, dan Endoskopi

Meskipun istilah kolonoskopi, gastroskopi, dan endoskopi sering digunakan secara bergantian, masing-masing mengacu pada prosedur berbeda yang memeriksa bagian saluran pencernaan yang berbeda. Mari kita lihat lebih dekat apa saja yang terlibat dalam setiap prosedurnya:

  1. Kolonoskopi

Kolonoskopi adalah prosedur yang digunakan untuk memeriksa usus besar (kolon) dan rektum/dubur. Selama prosedur ini, selang lentur yang disebut kolonoskop, dilengkapi dengan kamera kecil, dimasukkan ke sepanjang usus besar melalui dubur. Hal ini memungkinkan dokter untuk melihat lapisan dalam usus besar guna memeriksa kelainan, seperti polip, tumor, peradangan, atau tanda-tanda kanker.

  • Mengapa dilakukan: Kolonoskopi sering direkomendasikan bagi pasien yang mengalami perubahan kebiasaan buang air besar tanpa sebab, pendarahan rektum/dubur, atau nyeri perut. Kolonoskopi juga dipakai sebagai alat skrining pencegahan kanker usus besar, terutama pada individu berusia di atas 50 tahun atau mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit tersebut.
  • Apa yang bisa diharapkan: Sebelum prosedur dilakukan, pasien diharuskan menjalani persiapan usus, yang melibatkan konsumsi larutan khusus untuk membersihkan usus besar. Selama kolonoskopi, bius biasanya diberikan untuk memastikan kenyamanan, dan prosedur ini biasanya berlangsung sekitar 30-60 menit. Polip yang ditemukan dapat diangkat selama sesi yang sama untuk pemeriksaan lebih lanjut.
colonoscopy Singapore.
Kolonoskopi adalah prosedur vital yang memungkinkan dokter untuk memeriksa lapisan dalam usus besar untuk deteksi dini adanya kelainan.

2. Gastroskopi

Gastroskopi, atau terkadang disebut sebagai endoskopi atas, berfokus pada pemeriksaan sistem pencernaan bagian atas, termasuk kerongkongan, lambung, dan bagian pertama usus kecil (duodenum). Selang tipis dan fleksibel yang disebut gastroskop dimasukkan melalui mulut menuju ke tenggorokan yang memungkinkan dokter memeriksa area ini untuk masalah seperti ulkus, peradangan, tumor, atau infeksi.

  • Mengapa dilakukan: Gastroskopi direkomendasikan bagi pasien yang mengalami beberapa gejala, seperti mulas secara terus-menerus, sulit menelan, mual tanpa sebab, atau nyeri perut bagian atas. Gastroskopi juga digunakan untuk menyelidiki penyebab pendarahan di saluran pencernaan bagian atas.
  • Apa yang diharapkan: Pasien biasanya diberikan obat penenang ringan atau bius lokal untuk membuat tenggorokan mati rasa. Prosedur ini biasanya berlangsung cepat sekitar 15-30 menit, dan kebanyakan pasien akan mengalami sedikit rasa tidak nyaman. Biopsi dapat dilakukan jika ditemukan adanya jaringan yang abnormal.
gastroscopy Singapore.
Gastroskopi adalah prosedur diagnostik yang memungkinkan tenaga medis untuk melihat kondisi kerongkongan, lambung, dan bagian awal usus kecil untuk mendiagnosis masalah pencernaan.

3. Endoskopi

Istilah "endoskopi" lebih sering mengacu pada prosedur apa pun yang menggunakan endoskop untuk memeriksa bagian dalam tubuh. Meskipun kolonoskopi dan gastroskopi sama-sama merupakan jenis endoskopi, istilah ini paling sering dipakai untuk menggambarkan prosedur yang melibatkan saluran pencernaan bagian atas (gastroskopi) atau saluran pencernaan bagian bawah (kolonoskopi). Namun, endoskopi juga dapat merujuk pada jenis prosedur lain yang digunakan untuk memeriksa organ yang berbeda, tergantung pada bagian tubuh yang dinilai.

  • Mengapa dilakukan: Endoskopi digunakan untuk berbagai tujuan diagnostik, tergantung pada bagian tubuh mana yang diperiksa. Ketika mengacu pada saluran pencernaan, endoskopi seringkali merupakan tes lini pertama untuk gejala pencernaan yang tidak dapat dijelaskan.
  • Apa yang diharapkan: Spesifikasi prosedur bervariasi tergantung pada bagian saluran pencernaan mana yang diperiksa, tetapi semua bentuk endoskopi melibatkan pemasukan selang lentur berkamera ke dalam tubuh untuk mendapatkan visualisasi dari area tersebut.
endoscopy Singapore.
Endoskopi adalah istilah umum yang merujuk pada prosedur minimal invasif yang memungkinkan dokter untuk memeriksa bagian dalam saluran pencernaan menggunakan selang lentur berkamera, yang memberikan visualisasi krusial untuk diagnosis dan pengobatan.

Perbedaan dan Persamaan Utama di Antara Kolonoskopi, Gastroskopi, dan Endoskopi?

Meskipun kolonoskopi, gastroskopi, dan endoskopi memiliki tujuan yang sama, yaitu memeriksa sistem pencernaan, mereka menargetkan area yang berbeda dan memiliki peran khusus dalam mendiagnosis berbagai kondisi. Untuk membantu memperjelas perbedaannya, berikut adalah rincian sederhana dari perbedaan dan persamaan utama antara ketiga prosedur ini:

ProsedurArea FokusTujuanPersiapanDurasi Prosedur

Kolonoskopi
Usus besar (kolon) dan rektum (dubur).
Dipakai untuk mendeteksi polip, tumor, peradangan, dan tanda-tanda kanker usus besar. Sering digunakan sebagai alat skrining kanker.
Membutuhkan persiapan usus dengan larutan pembersih untuk mengosongkan usus besar.Biasanya berlangsung selama 30-60 menit.
Gastroskopi
Kerongkongan, lambung, dan duodenum.
Mendeteksi beberapa masalah, seperti ulkus, radang, tumor, atau pendarahan di saluran pencernaan bagian atas.Puasa selama 6-8 jam sebelum prosedur.Cepat, biasanya selama 15-30 menit.
Endoskopi
Istilah umum, paling sering merujuk pada pemeriksaan saluran cerna bagian atas atau bawah.
Memungkinkan inspeksi visual terhadap saluran pencernaan untuk tujuan diagnostik, termasuk biopsi.Bervariasi, tergantung jenis endoskopi yang dilakukan.Bervariasi tergantung prosedur, biasanya 15-60 menit.

Persamaan

  • Penggunaan Endoskop: ketiga prosedur ini melibatkan penggunaan selang tipis dan fleksibel, yang disebut endoskop, dilengkapi dengan kamera untuk memeriksa organ dalam.
  • Bius: dalam sebagian besar kasus, pasien diberikan obat bius/sedasi untuk memastikan kenyamanan selama prosedur dijalankan.
  • Nilai Diagnostik: setiap prosedur menghasilkan deteksi terhadap beberapa kelainan, seperti peradangan, tumor, atau pendarahan, serta pengangkatan polip atau jaringan untuk biopsi, bila diperlukan.
  • Rendah Risiko: dianggap sebagai prosedur minimal invasif dan memiliki tingkat komplikasi yang rendah bila dilakukan oleh tenaga medis profesional yang berpengalaman.
Colonoscopy, gastroscopy, and endoscopy singapore
Kolonoskopi, gastroskopi, dan endoskopi adalah prosedur yang menggunakan endoskop untuk memeriksa beberapa bagian yang berbeda dari sistem pencernaan, dengan masing-masing prosedur yang berfokus pada area tertentu.

Apa yang bisa Diharapkan Selama dan Setelah Prosedur?

Dengan memahami apa yang terjadi selama dan setelah kolonoskopi, gastroskopi, atau endoskopi, dapat membantu mengurangi kecemasan dan membuat prosesnya menjadi lebih lancar. Berikut adalah tabel yang menguraikan langkah-langkah utama dari setiap prosedur, apa yang dapat Anda harapkan selama prosedur berlangsung, dan apa yang akan terjadi sesudahnya.

Jenis ProsedurSelama ProsedurSetelah Prosedur
KolonoskopiSedasi akan diberikan untuk memastikan kenyamanan. Kolonoskop dimasukkan melalui dubur untuk memeriksa usus besar. Polip atau sampel jaringan dapat diangkat. Kembung ringan atau kram mungkin akan terjadi. Anda akan membutuhkan seseorang untuk mengantar pulang karena pengaruh sedasi. Hasil prosedur akan dibahas segera, tetapi hasil biopsi mungkin memerlukan beberapa hari.
GastroskopiGastroskop akan dimasukkan melalui mulut melewati tenggorokan. Tenggorokan Anda akan dibuat mati rasa dengan anestesi lokal. Dokter akan memeriksa kerongkongan, lambung, dan duodenum.Anda mungkin mengalami sakit tenggorokan untuk sementara waktu. Pemulihan dari sedasi serupa dengan prosedur kolonoskopi. Hasil prosedur dan laporan biopsi akan diberikan setelah beberapa hari.
EndoskopiBervariasi tergantung dari jenis endoskopi (saluran cerna bagian atas atau bawah). Sedasi biasanya diberikan. Dokter memeriksa area tersebut dan dapat mengambil biopsi atau melakukan perawatan kecil.Sedikit ketidaknyamanan setelah prosedur. Selama menunggu pulih dari efek sedasi, Anda membutuhkan pendamping untuk mengantar pulang. Hasilnya akan tergantung pada prosedur dan biopsi yang diambil.

Tips Umum untuk Pemulihan

  • Istirahat: penting untuk beristirahat selama sisa hari pasca prosedur dengan menghindari aktivitas berat apa pun.
  • Pola makan: Anda biasanya dapat kembali menjalani pola makan normal kecuali dokter menyarankan sebaliknya. Mulailah dengan makanan yang lebih ringan jika Anda mengalami ketidaknyamanan.
  • Tindak lanjut: selalu ikuti instruksi dokter, terutama jika biopsi diambil atau jika diperlukan perawatan tambahan.

Mengapa Prosedur-Prosedur Tersebut Penting

Kolonoskopi, gastroskopi, dan endoskopi adalah alat yang penting untuk mendiagnosis dan mencegah masalah kesehatan serius pada sistem pencernaan. Prosedur ini memungkinkan dokter untuk mendeteksi tanda-tanda awal kanker, ulkus, dan peradangan, yang seringkali terdeteksi sebelum gejala menjadi parah. Di bawah ini adalah tabel yang menyoroti kapan setiap prosedur akan direkomendasikan dan mengapa penting untuk kesehatan Anda.

ProsedurMengapa Penting?Kapan akan Direkomendasikan?
KolonoskopiMendeteksi dan mengangkat polip sebelum berkembang menjadi sel kanker. Mendiagnosis penyebab masalah usus kronis.Skrining rutin untuk kanker kolorektal, terutama untuk mereka yang berusia di atas 50 tahun atau memiliki riwayat keluarga. Diare kronis, pendarahan dubur, penurunan berat badan tanpa sebab, atau perubahan kebiasaan buang air besar.
GastroskopiMendeteksi ulkus, tumor, dan peradangan di saluran pencernaan bagian atas. Membantu mendiagnosis GERD dan masalah saluran cerna bagian atas lainnya.Mulas secara terus-menerus, susah menelan, dan nyeri perut bagian atas. Mendiagnosis ulkus, asam lambung, atau mual yang tidak dapat dijelaskan.
EndoskopiMemberikan pandangan yang lebih dekat ke area tertentu dari saluran pencernaan. Mendeteksi penyebab gejala pencernaan yang tidak dapat dijelaskan.Investigasi lanjutan ketika hasil tes lain dirasa tidak meyakinkan. Nyeri perut, pendarahan, atau kesulitan menelan.

Mengapa Deteksi Dini Penting

Deteksi dini adalah fondasi dari pengobatan modern, terutama yang terkait dengan kesehatan pencernaan. Prosedur seperti kolonoskopi, gastroskopi, dan endoskopi memberikan kesempatan untuk mendiagnosis potensi masalah jauh sebelum masalah itu menjadi lebih serius atau mengancam nyawa. Hal ini dapat membuat perbedaan secara signifikan dalam hasil pasien, dan membantu mengubah apa yang tadinya merupakan tantangan medis kompleks menjadi kondisi yang dapat dikelola.

Salah satu keuntungan paling penting dari deteksi dini adalah kemampuan untuk mencegah penyakit, seperti kanker. Misalnya, selama kolonoskopi, polip, atau pertumbuhan kecil di lapisan usus besar, dapat diidentifikasi dan diangkat di tempat. Meskipun polip itu sendiri bersifat jinak, jenis tertentu dapat berkembang menjadi kanker kolorektal seiring waktu jika tidak diobati. Dengan mengangkatnya sejak dini, dokter dapat secara efektif menghilangkan risiko kanker bahkan sebelum dimulai.

Demikian pula, gastroskopi dapat membantu mendeteksi ulkus, peradangan, dan bahkan tanda-tanda awal kanker lambung. Kondisi ini sering berkembang tanpa gejala yang jelas pada tahap awal, yang membuatnya sulit dideteksi melalui pemeriksaan rutin. Dengan menggunakan gastroskopi untuk memeriksa saluran pencernaan bagian atas dari dekat, dokter dapat mengidentifikasi kelainan halus yang mungkin tidak terlihat. Misalnya, ulkus yang terdeteksi lebih awal dapat diobati dengan obat-obatan, yang dapat mencegahnya memburuk menjadi ulkus berdarah atau kondisi yang lebih parah.

Manfaat utama lain dari deteksi dini adalah kemampuan untuk mendiagnosis dan mengelola penyakit pencernaan kronis, seperti penyakit radang usus (IBD) dan asam lambung (GERD). Meskipun kondisi ini mungkin tidak langsung membahayakan nyawa, tetapi mereka dapat memengaruhi kualitas hidup Anda secara signifikan jika tidak diobati. Endoskopi dapat mengungkapkan tingkat peradangan dan kerusakan yang disebabkan oleh penyakit ini, yang memungkinkan dokter untuk menyesuaikan rencana perawatan guna mencegah komplikasi lebih lanjut dan meningkatkan kenyamanan pasien.

Deteksi dini tidak hanya berarti melihat penyakit yang mengancam nyawa, tetapi juga menemukan jawaban atas gejala yang tidak jelas. Banyak masalah pencernaan muncul dengan gejala yang tidak jelas, seperti kembung, nyeri, atau ketidaknyamanan, yang mungkin sering dianggap sebagai masalah kecil. Namun, gejala tersebut terkadang dapat menandakan masalah yang lebih dalam dan memerlukan perhatian medis. Endoskopi menjadi salah satu prosedur yang membantu menyingkirkan kondisi yang lebih serius, serta memberikan kepastian dan kejelasan kepada pasien.

early detection gastrointestinal issues singapore 
Pemeriksaan dan skrining rutin sangat penting untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan serta mencegah potensi masalah sebelum menjadi serius.

Kondisi Medis yang Bisa Didiagnosis Melalui Kolonoskopi, Gastroskopi, dan Endoskopi

Prosedur-prosedur diagnostik tersebut penting dalam mendeteksi berbagai kondisi medis, yang sebagian besar mungkin tidak bergejala di tahap awal. Dengan memberikan pandangan rinci terkait berbagai bagian sistem pencernaan, prosedur kolonoskopi, gastroskopi, dan endoskopi dapat membantu dokter mendiagnosis dan mengobati berbagai kondisi pencernaan dengan lebih efektif. Di bawah ini adalah tabel yang menguraikan kondisi paling umum yang bisa didiagnosis melalui prosedur-prosedur tersebut.

Jenis ProsedurKondisi yang DidiagnosisDeskripsi Kondisi
ColonoscopyKanker kolorektalJenis kanker yang berawal dari usus besar atau rektum. Sering berkembang dari polip prakanker yang dapat dideteksi dan diangkat selama kolonoskopi.
Polip usus Sekumpulan kecil sel yang terbentuk di lapisan usus besar [6]. Meskipun sebagian besar polip tidak berbahaya, beberapa dapat berkembang menjadi sel kanker jika tidak diangkat.
Penyakit radang usus (IBD)Sekelompok kondisi, termasuk penyakit Crohn dan kolitis ulseratif, yang menyebabkan peradangan kronis pada saluran pencernaan.
DivertikulosisSuatu kondisi di mana kantong kecil (divertikula) terbentuk di dinding usus besar, yang kadang dapat meradang atau terinfeksi (divertikulitis) [8].
GastroskopiUlkus gasterLuka terbuka yang berkembang di lapisan lambung akibat kelebihan asam lambung atau infeksi, menyebabkan nyeri dan pendarahan jika kasusnya parah.
Asam lambung (GERD)Kondisi kronis, di mana asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan, dapat menyebabkan iritasi dan terkadang kerusakan pada lapisan kerongkongan.
Kanker lambungTumor ganas yang berawal dari lapisan lambung. Deteksi dini melalui gastroskopi sangat penting untuk pengobatan yang efektif.
EsofagitisPeradangan pada kerongkongan, sering disebabkan oleh asam lambung, infeksi, atau obat-obatan tertentu.
Hernia HiatusSuatu kondisi di mana sebagian lambung mendorong ke atas melalui diafragma dan ke rongga dada.
EndoskopiBarrett’s esophagusSuatu kondisi di mana lapisan kerongkongan rusak oleh asam lambung, yang menyebabkan perubahan abnormal pada sel-selnya. Hal ini dapat meningkatkan risiko kanker kerongkongan [1].
Penyakit celiacGangguan autoimun di mana konsumsi gluten dapat menyebabkan kerusakan pada usus kecil, menyebabkan masalah pencernaan, dan masalah penyerapan nutrisi [2].
Kanker esofagusKanker yang terbentuk di jaringan kerongkongan. Endoskopi digunakan untuk mendeteksi sel tumor atau pertumbuhan abnormal di kerongkongan sejak dini.
Tukak Lambung (ulkus peptikum)Luka yang berkembang di lapisan dalam lambung, kerongkongan, atau usus kecil akibat asam lambung, dan sering menyebabkan nyeri serta ketidaknyamanan.

Persiapan sebelum Kolonoskopi, Gastroskopi, dan Endoskopi

Persiapan yang tepat adalah kunci untuk memastikan keberhasilan prosedur, baik itu kolonoskopi, gastroskopi, atau endoskopi. Setiap prosedur memerlukan langkah-langkah yang berbeda untuk mempersiapkan saluran pencernaan Anda, dan dengan mengikuti instruksi ini secara cermat akan membantu memastikan hasil yang akurat. Berikut adalah tabel yang menguraikan langkah-langkah persiapan untuk setiap prosedur.

ProsedurTahap PersiapanTips Tambahan
KolonoskopiMenjalani diet rendah serat beberapa hari sebelum prosedur. Beralihlah ke diet cairan bening pada 24 jam sebelum prosedur. Minum obat pencahar yang diresepkan untuk membersihkan usus besar di malam sebelum prosedur. Minumlah banyak cairan bening agar tetap terhidrasi. Atur seseorang untuk mengantar pulang karena Anda akan dibius. Hentikan konsumsi obat-obatan tertentu jika diinstruksikan oleh dokter.
GastroskopiPuasa setidaknya selama 6-8 jam sebelum prosedur untuk memastikan saluran pencernaan bagian atas Anda kosong. Kenakan pakaian yang longgar dan nyaman pada hari prosedur. Beri tahu dokter jika Anda mengonsumsi obat pengencer darah. Atur transportasi pulang setelah sedasi.
EndoskopiIkuti pedoman yang serupa dengan gastroskopi (untuk endoskopi atas). Untuk endoskopi bawah (kolonoskopi), ikuti batasan pola makan dan pembersihan usus.Seperti pada prosedur lain, puasa atau persiapan usus adalah kunci, tergantung dari jenis endoskopi. Selalu informasikan kepada dokter tentang obat apa pun yang Anda konsumsi.

Tips Umum untuk Semua Prosedur

  • Pakaian yang Nyaman: kenakan pakaian yang longgar dan nyaman untuk menjalani prosedur ini karena Anda akan dibius dan mungkin merasa lesu sesudahnya.
  • Hidrasi: tetap terhidrasi dengan mengonsumsi cairan bening sebelum memulai periode puasa Anda dapat membuat persiapan lebih nyaman.
  • Ajukan Pertanyaan: jika Anda memiliki ketidakpastian atau kekhawatiran, jangan ragu untuk bertanya kepada dokter untuk klarifikasi.

Refleksi: Memahami Berbagai Prosedur Diagnostik Penting Ini

Baik kolonoskopi, gastroskopi, maupun endoskopi, ketiganya lebih dari sekadar tes medis. Mereka adalah prosedur penting yang membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan Anda. Setiap prosedur memiliki tujuan tertentu, baik itu skrining kanker kolorektal, diagnosis beberapa kondisi, seperti GERD atau ulkus, atau untuk mendeteksi kelainan lain yang mungkin tidak terlihat. Dengan memberikan pandangan yang jelas kepada dokter terkait kondisi sistem pencernaan Anda, prosedur-prosedur tersebut memungkinkan untuk deteksi dini, pengobatan cepat, dan pada akhirnya kesehatan yang lebih baik.

Memahami perbedaan antara setiap prosedur dan mengetahui apa yang diharapkan, dapat mengurangi kecemasan serta memberdayakan Anda untuk berperan aktif dalam perawatan kesehatan. Apakah Anda menjalani salah satu prosedur ini untuk pemeriksaan rutin atau untuk menyelidiki gejala tertentu, ketiganya menawarkan wawasan yang tak ternilai yang dapat mengarah pada intervensi medis secara tepat waktu dan efektif. Memprioritaskan kesehatan pencernaan Anda melalui tes ini adalah langkah penting menuju pemeliharaan kesejahteraan secara menyeluruh.

Referensi:

  1. Barrett’s Esophagus - NIDDK.” National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/barretts-esophagus.  Accessed 27 Sept. 2024.
  2. “Coeliac Disease.” Nhs.Uk, 20 Oct. 2017, https://www.nhs.uk/conditions/coeliac-disease/.

Lokasi

Colorectal Care Specialists (CRCS)

3 Mount Elizabeth, #14-15, Mount Elizabeth Medical Centre, Singapore 228510

Bicara dengan Kami!

    Mon to Fri : 8.30 am to 6.30 pm

    Sat : 8.30 am to 2.00 pm

    +65 6738 0328
    +65 9725 2381
    Copyright © 2024 Colorectal Care Specialists
    phone-handsetmap-markerclock