3 Mount Elizabeth, #14-15, Mount Elizabeth Medical Centre, Singapore 228510

Hernia

Hernia

Apa itu hernia?

Hernia terjadi ketika organ atau jaringan lemak menembus titik lemah dari otot di sekitarnya atau jaringan ikat yang disebut fascia. Hernia, atau sering disebut juga turun berok, dapat muncul di berbagai bagian tubuh, masing-masing dinamai berdasarkan lokasi atau penyebabnya. Berikut adalah beberapa jenis yang paling umum:
Jenis Hernia Deskripsi Spesifikasi
Hernia Inguinalis Terjadi ketika ada jaringan, seperti sebagian dari usus, yang menonjol melalui titik lunak otot perut. Sering muncul di kanal inguinalis di area selangkangan. Jenis yang paling umum, mencakup sekitar 70% dari semua hernia dan lebih sering terjadi pada pria.
Hernia Femoralis Pada hernia femoralis, jaringan menonjol di dekat arteri femoralis di paha atas. Lebih jarang terjadi daripada hernia inguinalis. Sering menyerang wanita, terutama yang sedang hamil atau obesitas.
Hernia Umbilikalis Pada hernia umbilikalis, sebagian usus kecil mendorong keluar melalui dinding perut di dekat pusar. Sering terjadi pada bayi yang baru lahir, wanita yang mengalami obesitas, atau pasca kehamilan, dan dapat menyebabkan rasa tidak nyaman.
Hernia Insisional Hernia insisional muncul saat jaringan menonjol melalui dinding perut di lokasi bekas operasi. Dapat terjadi setelah operasi, terutama pasca operasi perut atau operasi caesar. Kondisi ini mungkin memerlukan operasi atau perawatan konservatif.
Hernia Epigastrik Pada hernia jenis ini, sebagian perut mendorong ke atas melalui diafragma ke dada. Sering terjadi pada mereka yang berusia di atas 50 tahun. Kondisi ini juga terkait dengan GERD (asam lambung).
Hernia Hiatal Pada jenis hernia ini, sebagian perut mendorong ke atas melalui diafragma ke dada. Biasanya mengakibatkan nyeri atau rasa panas pada perut (heartburn).
Hernia Diafragma Terjadi ketika diafragma, otot yang memisahkan antara dada dari perut, gagal terbentuk sepenuhnya, sehingga memungkinkan organ perut untuk bergerak ke rongga dada. Bisa bersifat bawaan atau diderita seiring waktu dan memerlukan perhatian medis, terutama jika menyebabkan masalah pernapasan.
Hernia Otot Serangan yang menonjol melalui lubang pada otot, jaringan ikat yang mengelilingi otot. Biasanya terlihat di ekstremitas (anggota gerak) bagian bawah dan seringkali muncul tanpa gejala, tetapi dapat membentuk benjolan yang terlihat.
Hernia Spigelian Muncul di sepanjang fascia Spigelian di dekat tepi otot rektus abdominis di bawah pusar. Jarang terjadi, berkembang melalui lubang yang mirip celah dan sulit didiagnosis karena lokasinya yang dalam.

Apa saja penyebabnya?

Hernia merupakan penonjolan organ atau jaringan melalui titik lemah pada otot atau jaringan ikat di sekitarnya. Kondisi ini biasanya terjadi ketika peningkatan tekanan pada area yang lunak di dalam rongga perut atau pangkal paha akibat beberapa aktivitas, seperti mengangkat beban, mengejan, atau batuk.
Keberadaan titik lemah tersebut dapat diakibatkan oleh cacat bawaan, sayatan bekas operasi, atau lubang alami yang tidak sembuh dengan baik atau menjadi lebih lemah akibat ketegangan atau degenerasi otot terkait usia. Kombinasi tekanan serta kelemahan ini memungkinkan bagian organ atau jaringan lemak untuk mendorong keluar dan membentuk hernia.
Hernia terbentuk ketika organ atau jaringan mendorong keluar melalui area yang lemah pada otot atau jaringan ikat di sekitarnya yang seringkali disebabkan oleh peningkatan tekanan pada rongga perut.

Apa saja gejala dari hernia?

Gejalanya dapat bervariasi tergantung pada jenis dan lokasinya. Namun, ada beberapa tanda umum yang meliputi:
Benjolan yang terlihat:
Salah satu tanda hernia yang paling terlihat adalah benjolan atau tonjolan di area yang terdampak. Benjolan ini mungkin lebih jelas terlihat saat Anda berdiri, membungkuk, atau mengangkat benda berat, dan mungkin akan menghilang saat berbaring.
Perasaan berat:
Beberapa orang dengan hernia mengalami perasaan berat atau tekanan di perut.
Pembengkakan di sekitar testis:
Dalam kasus hernia inguinalis, pria mungkin melihat pembengkakan atau benjolan di sekitar area testis.
Rasa nyeri atau tidak nyaman:
Nyeri di lokasi hernia adalah gejala umum, terutama saat membungkuk, batuk, atau mengangkat sesuatu. Nyeri ini mungkin tajam dan langsung terasa atau nyeri tumpul yang memburuk sepanjang hari.
Gejala lain:
Tergantung pada jenisnya, hernia dapat menyebabkan gejala lain seperti asam lambung, nyeri dada, dan kesulitan menelan dalam kasus hernia hiatal. Gejala awal mungkin ringan, tetapi dapat memburuk seiring waktu saat hernia membesar.
Jika hernia terjebak atau terjepit (di mana pasokan darah ke jaringan yang mengalami hernia terputus), dapat menyebabkan gejala parah termasuk nyeri hebat, mual, muntah, dan bahkan demam. Ini adalah keadaan darurat medis dan memerlukan perhatian sesegera mungkin.

Apakah hernia bisa menyebabkan rasa sakit?

Ya, hernia bisa menimbulkan nyeri, tetapi intensitas dan sifat nyerinya bisa bervariasi. Beberapa hernia mungkin relatif tidak menimbulkan rasa nyeri dan hanya terlihat sebagai benjolan, sementara yang lain dapat menyebabkan ketidaknyamanan secara signifikan. Rasa nyeri sering dikaitkan dengan aktivitas yang meningkatkan tekanan di dalam perut, seperti mengangkat benda berat, batuk, atau membungkuk. Nyeri ini mungkin akan terasa tajam selama aktivitas tersebut dan mereda saat istirahat.
Dalam kasus yang lebih parah, terutama pada hernia yang terjepit di mana pasokan darah ke jaringan hernia terputus, nyeri bisa terasa sangat hebat dan terus-menerus. Tingkatan nyeri juga dapat bergantung pada ukuran, lokasi, dan apakah hernia tersebut tertekan atau terjebak di dalam dinding otot.
Tingkatan nyeri pada berbagai jenis hernia dapat bervariasi, mulai dari ketidaknyamanan ringan hingga parah, terutama selama aktivitas fisik yang meningkatkan tekanan pada perut.

Siapa saja yang berisiko terkena hernia di Singapura?

Faktor-faktor ini dapat memengaruhi perkembangan hernia dengan melemahkan dinding perut atau meningkatkan tekanan di rongga perut.
Kehamilan dapat meningkatkan risiko hernia karena bertambahnya tekanan pada perut dan perubahan hormon yang dapat melemahkan jaringan ikat.
Beberapa faktor tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terbentuknya hernia. Ini termasuk:
  • Jenis kelamin: pria biasanya lebih rentan terhadap hernia inguinalis karena kelemahan alami pada kanal inguinalis, yang kurang umum pada wanita.
  • Usia: mereka yang lebih tua berisiko lebih tinggi karena otot semakin lemah seiring bertambahnya usia.
  • Riwayat hernia: orang yang pernah memiliki hernia lebih mungkin mengalami hernia lain, dan mungkin terjadi di lokasi yang berbeda.
  • Batuk kronis: kondisi yang menyebabkan batuk kronis, seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dapat meningkatkan risiko munculnya hernia karena regangan berulang pada otot perut.
  • Kehamilan: wanita hamil mengalami peningkatan tekanan pada perut, yang dapat menyebabkan hernia.
  • Obesitas: kelebihan berat badan dapat meningkatkan tekanan pada jaringan perut, yang berkontribusi pada pembentukan hernia.
  • Angkat berat: rutin mengangkat benda berat tanpa teknik yang tepat dapat membebani otot dan meningkatkan risiko hernia.
  • Operasi perut sebelumnya: sayatan operasi dapat melemahkan dinding perut dan menciptakan potensi lokasi hernia.
  • Kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah: ini adalah faktor risiko hernia pada bayi, terutama hernia umbilikalis.
  • Aktivitas fisik: tingkat aktivitas fisik yang tinggi atau pekerjaan yang membutuhkan tenaga fisik berat dapat memberikan tekanan ekstra pada dinding perut.
  • Merokok: kebiasaan merokok dapat melemahkan jaringan ikat dan berkontribusi pada perkembangan hernia.

Bagaimana diagnosis terhadap hernia?

Diagnosis utama terhadap hernia dilakukan melalui kombinasi pemeriksaan fisik dan pencitraan medis. Berikut adalah prosedur pengobatannya:

Pemeriksaan fisik:

Metode utama untuk mendiagnosis hernia adalah pemeriksaan fisik. Dokter akan mencari benjolan di area perut atau pangkal paha, yang mungkin lebih terlihat saat pasien berdiri, batuk, atau mengejan. Dokter juga mungkin perlu meraba area tersebut untuk memeriksa nyeri tekan atau ukuran hernia.

Riwayat medis:

Dokter akan bertanya tentang gejala, seperti nyeri atau ketidaknyamanan, dan aktivitas apa pun yang mungkin dapat memperburuk hernia, seperti mengangkat benda berat. Dokter juga akan menanyakan tentang riwayat operasi sebelumnya, yang mungkin relevan terhadap kemunculan hernia insisional.

Herniorafi:

Dalam kasus langka, di mana metode diagnostik lain tidak meyakinkan, herniorafi mungkin akan dilakukan. Metode ini melibatkan penyuntikan zat kontras ke dalam rongga perut, yang dapat membantu menyoroti hernia pada gambar sinar-X.

Tes Pencitraan:

Jika diagnosis dari pemeriksaan fisik masih tidak jelas, atau untuk mendapatkan informasi yang lebih rinci, dokter bisa memilih tes pencitraan, seperti:
  • Ultrasonografi (USG): biasanya dipakai untuk hernia yang dicurigai muncul di selangkangan atau dinding perut, USG dapat memvisualisasikan jaringan lunak dan organ, yang membantu mengonfirmasi keberadaan dan posisi hernia.
  • CT scan: CT scan memvisualisasikan perut secara rinci, yang dapat membantu mendiagnosis hernia yang sulit dideteksi selama pemeriksaan fisik.
  • MRI: prosedur MRI dapat dipakai untuk memvisualisasikan jaringan dan struktur lunak di dalam perut atau pangkal paha dengan lebih jelas, terutama dalam kasus yang kompleks.
  • Metode diagnostik ini membantu dalam menentukan keberadaan, jenis, dan ukuran hernia, yang memfasilitasi tenaga kesehatan dalam menyusun pengobatan yang tepat.

    Apa saja pilihan pengobatan untuk hernia di Singapura?

    Pilihan pengobatan untuk hernia bervariasi berdasarkan jenis, ukuran, gejala, dan kesehatan keseluruhan pasien. Berikut adalah pendekatan paling umum yang dipakai untuk mengobati hernia:

    Pemantauan untuk hernia ukuran kecil tanpa gejala:

    Untuk hernia ukuran kecil tanpa gejala (terutama hernia inguinalis), dokter mungkin merekomendasikan untuk menunggu dan memantau setiap perubahan atau gejala dari waktu ke waktu tanpa perlu operasi, terutama jika tidak menimbulkan ketidaknyamanan atau risiko.

    Perubahan gaya hidup:

    Penyesuaian gaya hidup, seperti menurunkan berat badan, menghindari mengangkat berat, dan mengatasi sembelit, dapat membantu mengurangi gejala hernia dan mencegahnya semakin buruk.

    Pengobatan:

    Meskipun tidak dapat memperbaiki hernia, obat-obatan dapat dipakai untuk meringankan gejala, seperti asam lambung dalam kasus hernia hiatal.

    Operasi darurat:

    Untuk hernia yang terjepit, di mana pasokan darah ke jaringan hernia terputus, operasi darurat diperlukan untuk mencegah komplikasi serius.

    Operasi:

    Ini adalah satu-satunya cara untuk memperbaiki hernia secara efektif. Operasi dapat dilakukan menggunakan metode yang berbeda:
    Perbaikan hernia terbuka: pada metode tradisional ini, dokter bedah akan membuat sayatan di dekat hernia, mendorong jaringan yang menonjol kembali ke tempatnya, kemudian menjahit area yang melemah. Dokter juga terkadang memperkuat jahitan dengan jaring sintetis.
    Operasi laparoskopi: merupakan teknik minimal invasif di mana dokter bedah akan membuat beberapa sayatan kecil memakai instrumen kecil berkamera untuk memperbaiki hernia dengan jaring. Metode ini menghasilkan pemulihan yang lebih cepat dan nyeri pasca operasi yang lebih sedikit.
    Operasi robotik: mirip dengan operasi laparoskopi, operasi robotik dapat meningkatkan presisi dan kontrol dari dokter bedah. Metode ini bisa sangat berguna untuk hernia yang rumit atau berulang.
    Pilihan pengobatan tergantung pada gaya hidup pasien, risiko hernia akan memburuk, dan potensi manfaat beserta risiko operasi. Pemilihan jenis operasi berdasarkan karakteristik hernia dan kondisi medis pasien secara umum.
    Jika Anda menderita hernia jenis apa pun, silakan membuat jadwal janji temu dengan CRCS Clinic untuk diagnosis yang tepat dan pilihan pengobatan yang sesuai.

    Pertanyaan yang Sering Ditanyakan

    Ya, hernia dapat memengaruhi semua orang dari segala usia, termasuk bayi dan anak kecil. Jenis hernia yang paling sering terjadi pada anak-anak adalah hernia umbilikalis dan inguinalis, seringkali merupakan kondisi bawaan dan terkadang akan sembuh sendiri seiring bertambahnya usia.

    Jika Anda memiliki hernia, disarankan untuk menghindari angkat berat, latihan berat, dan aktivitas apa pun yang secara signifikan membebani area perut. Konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan Anda untuk mendapatkan panduan khusus berdasarkan jenis dan tingkat keparahan hernia.

    Untuk mencegah kekambuhan, jaga berat badan yang sehat, hindari merokok, atasi batuk kronis, dan ikuti teknik mengangkat barang yang benar. Anda juga harus mematuhi instruksi perawatan pasca operasi yang diberikan oleh penyedia layanan kesehatan guna menghindari komplikasi atau kekambuhan.

    Jika Anda mengalami nyeri secara mendadak dan hebat, mual, muntah, demam, atau jika benjolan hernia menjadi merah, ungu, atau gelap dan tidak dapat didorong masuk kembali, segeralah mencari pertolongan medis. Ini bisa menjadi tanda hernia yang terjepit, sebuah kondisi yang berpotensi mengancam nyawa.

    Lokasi

    Colorectal Care Specialists (CRCS)

    3 Mount Elizabeth, #14-15, Mount Elizabeth Medical Centre, Singapore 228510

    Bicara dengan Kami!

      Mon to Fri : 8.30 am to 6.30 pm

      Sat : 8.30 am to 2.00 pm

      +65 6738 0328
      +65 9725 2381
      Copyright © 2024 Colorectal Care Specialists
      phone-handsetmap-markerclock