3 Mount Elizabeth, #14-15, Mount Elizabeth Medical Centre, Singapore 228510
Penyakit divertikular usus besar adalah kondisi yang melibatkan pembentukan kantong-kantong kecil yang menonjol keluar (divertikula) pada dinding usus besar. Kantong-kantong ini dapat berkembang di mana saja di sepanjang usus besar, tetapi paling sering ditemukan di kolon sigmoid (bagian terakhir dari usus besar sebelum sisa pencernaan masuk ke rektum). Secara umum, penyakit divertikular usus besar dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis utama:
Penyakit divertikular usus besar terutama disebabkan oleh peningkatan tekanan di dalam usus besar. Tekanan yang tinggi ini, terutama di area dinding usus besar yang lebih lemah, memaksa lapisan mukosa dan submukosa untuk menonjol keluar melalui titik-titik lemah pada lapisan otot dinding usus besar dan membentuk divertikula. Titik-titik lemah ini biasanya muncul di area pembuluh darah menembus lapisan otot usus besar yang melingkar, sehingga membuat area tertentu lebih rentan terhadap pembentukan divertikula di bawah tekanan tinggi.
Selain itu, kejang otot dan segmentasi di dalam usus besar dapat meningkatkan tekanan di area tersebut. Kombinasi dari peningkatan tekanan dan titik-titik lemah di dinding usus besar ini menyebabkan benjolan pada lapisan bagian dalam melalui lapisan otot luar, yang menghasilkan pembentukan divertikula.
Gejala penyakit divertikular usus besar dapat bervariasi tergantung pada apakah seseorang menderita divertikulosis atau divertikulitis.
Namun, meskipun faktor-faktor tersebut berkontribusi pada risiko penyakit divertikular usus besar, pilihan gaya hidup berperan penting dalam pencegahan dan penanganan kondisi ini.
Penyakit divertikular usus besar dapat didiagnosis melalui kombinasi pemeriksaan riwayat medis, fisik, dan tes diagnostik. Berikut adalah rinciannya:
Dengan menggabungkan berbagai metode tersebut, dokter dapat mendiagnosis penyakit divertikular usus besar secara akurat, menilai tingkat keparahan, dan mengembangkan rencana perawatan yang tepat.
Pilihan pengobatan untuk penyakit divertikular usus besar dapat bervariasi berdasarkan kondisi pasien, apakah dia menderita divertikulosis tanpa komplikasi atau divertikulitis dengan komplikasi. Berikut adalah penjelasan detail tentang perawatannya:
Divertikulosis
Divertikulitis
Rencana perawatan akan disesuaikan berdasarkan tingkat keparahan penyakit, kesehatan pasien secara keseluruhan, dan respons terhadap perawatan awal.
Jika Anda mengalami gejala Penyakit Divertikular Usus Besar, silakan jadwalkan janji temu dengan CRCS Clinic untuk mempelajari lebih lanjut tentang kondisi ini dan mendapatkan diagnosis secara menyeluruh.
Ya, menjaga pola makan tinggi serat, tetap terhidrasi, dan melakukan aktivitas fisik secara teratur, dapat membantu mencegah komplikasi dan mengelola kondisi secara efektif.
Berlawanan dengan kepercayaan lama, penelitian terbaru menunjukkan bahwa kacang-kacangan dan biji-bijian tidak meningkatkan risiko divertikulitis dan dapat dikonsumsi dengan aman sebagai bagian dari diet seimbang.
Operasi biasanya hanya diperlukan untuk kasus divertikulitis yang parah atau berulang, terutama jika terjadi komplikasi. Sebagian besar kasus dapat dikelola dengan mengonsumsi antibiotik dan perubahan pola makan.
Meskipun tidak secara langsung memicu penyakit divertikular, stres dapat berdampak pada kesehatan pencernaan Anda secara keseluruhan. Mengelola stres melalui teknik relaksasi dapat membantu meredakan gejala.
Ya, olahraga teratur sangat bermanfaat dan dapat membantu mengelola gejala. Namun, penting untuk memperhatikan tubuh Anda dan menghindari aktivitas yang menyebabkan ketidaknyamanan.
Rekomendasi untuk menjalani skrining dapat bervariasi, tetapi biasanya, kolonoskopi akan disarankan setiap 5-10 tahun, terutama jika Anda berusia 50 tahun atau lebih awal dengan riwayat keluarga yang kuat atau gejala terkait kondisi ini.
Banyak orang dengan penyakit divertikular menjalani kehidupan yang sehat dengan pengelolaan yang tepat. Komplikasi bisa terjadi, tetapi seringkali dapat dicegah dengan penyesuaian gaya hidup dan perawatan medis.
Secara umum, Anda disarankan untuk menghindari makanan yang dapat mengiritasi usus besar, seperti makanan olahan dan makanan rendah serat. Fokus pada pola makan seimbang yang kaya akan buah, sayur, dan biji-bijian utuh.
Untuk kekambuhan yang ringan, istirahat, makan makanan lembut atau rendah serat, dan meminum pereda nyeri yang dijual bebas, dapat membantu. Jika gejala semakin parah atau menetap, segera cari pertolongan medis.