3 Mount Elizabeth, #14-15, Mount Elizabeth Medical Centre, Singapore 228510

Penyakit Divertikular Usus Besar

Penyakit Divertikular Usus Besar

Apa saja gejala dari Penyakit Divertikular Usus Besar?

Gejala penyakit divertikular usus besar dapat bervariasi tergantung pada apakah seseorang menderita divertikulosis atau divertikulitis.

  • Divertikulosis
    • Seringkali tanpa gejala: kebanyakan penderita divertikulosis tidak mengalami gejala apa pun.
    • Gejala ringan (jika ada): beberapa orang mungkin mengalami kram ringan, kembung, atau kebiasaan buang air besar yang tidak teratur, seperti sembelit atau diare.
  • Divertikulitis
    • Nyeri perut: biasanya muncul sebagai nyeri hebat dan mendadak, umumnya di perut bagian kiri bawah.
    • Demam: suhu tubuh tinggi seringkali menyertai peradangan.
    • Mual dan muntah: gejala ini muncul akibat respons tubuh terhadap infeksi dan peradangan.
    • Perubahan kebiasaan buang air besar: dapat meliputi sembelit atau diare, yang mungkin menyertai nyeri perut.
    • Sensitivitas di perut: area di atas divertikula yang terdampak dapat menjadi lebih sensitif saat disentuh.
    • Perdarahan rektum: dalam beberapa kasus, bisa terjadi perdarahan rektum akibat peradangan atau infeksi.
nyeri perut karena peyakit divertikulitissakit perut
Nyeri perut, terutama di sisi kiri bawah, adalah gejala umum dari divertikulitis.

Apakah Penyakit Divertikular Usus Besar menyakitkan?

Penyakit divertikular usus besar dapat menimbulkan rasa sakit, terutama ketika divertikulitis muncul. Ketika divertikulosis, yaitu adanya divertikula, seringkali tidak menimbulkan gejala dan biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, divertikulitis melibatkan peradangan atau infeksi dari divertikula ini dan dapat menyebabkan rasa tidak nyaman yang signifikan. Penderita divertikulitis sering mengalami nyeri yang hebat dan mendadak, biasanya di perut bagian kiri bawah. Rasa nyeri ini biasanya disertai dengan gejala lain, seperti demam, mual, muntah, dan perubahan kebiasaan buang air besar, seperti sembelit atau diare. Area perut yang terkena juga dapat menjadi lebih sensitif saat disentuh.

Siapa yang berisiko terkena Penyakit Divertikular Usus Besar di Singapura?

Di Singapura, faktor-faktor berikut dapat memperburuk risiko terkena Penyakit Divertikular Usus Besar:
  • Usia: risiko akan meningkat secara signifikan seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 40 tahun. Semakin berumur, dinding usus besar seseorang bisa melemah, yang membuatnya lebih rentan terhadap pembentukan divertikula.
  • Pola makan: diet rendah serat dan tinggi makanan olahan merupakan faktor risiko yang signifikan. Serat membantu menjaga keteraturan buang air besar dan mengurangi tekanan di dalam usus besar. Diet rendah serat dapat menyebabkan sembelit dan peningkatan tekanan, yang dapat berperan pada pembentukan divertikula.
  • Genetik: riwayat keluarga dengan penyakit divertikular usus besar dapat meningkatkan risiko seseorang, karena studi menunjukkan adanya predisposisi genetik terhadap kondisi tersebut.
  • Aktivitas fisik: kurangnya aktivitas fisik teratur memiliki kaitan dengan risiko yang lebih tinggi terkena penyakit divertikular. Aktivitas fisik membantu menjaga fungsi usus yang sehat dan mengurangi tekanan di dalam usus besar.
  • Obesitas: kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan kemungkinan terkena penyakit divertikular karena peningkatan tekanan pada dinding usus besar.
  • Merokok: kebiasaan merokok berkaitan dengan peningkatan risiko divertikulitis, bentuk peradangan dari penyakit ini.
  • Obat-obatan tertentu: penggunaan obat-obatan tertentu, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), steroid, dan opioid, dapat meningkatkan risiko divertikulitis.

Namun, meskipun faktor-faktor tersebut berkontribusi pada risiko penyakit divertikular usus besar, pilihan gaya hidup berperan penting dalam pencegahan dan penanganan kondisi ini.

Apa saja pilihan pengobatan untuk Penyakit Divertikular Usus Besar?

Pilihan pengobatan untuk penyakit divertikular usus besar dapat bervariasi berdasarkan kondisi pasien, apakah dia menderita divertikulosis tanpa komplikasi atau divertikulitis dengan komplikasi. Berikut adalah penjelasan detail tentang perawatannya:

Divertikulosis

  • Perubahan pola makan:
    • Pola makan tinggi serat: meningkatkan asupan serat sangat penting. Makanan yang kaya serat, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan, dapat membantu melembutkan tekstur feser dan mengurangi tekanan di dalam usus besar.
    • Hidrasi: pastikan untuk meminum air yang banyak untuk membantu menjaga konsistensi tekstur feses yang lembut dan buang air besar yang teratur.
  • Perubahan gaya hidup:
    • Olahraga rutin: berolahraga secara teratur dapat membantu meningkatkan fungsi usus dan mengurangi tekanan di dalam usus besar.
    • Hindari mengejan: menghindari mengejan saat buang air besar dapat membantu mengurangi risiko terbentuknya divertikula.

Divertikulitis

  • Kasus ringan:
    • Antibiotik: obat antibiotik minum seringkali diresepkan untuk mengobati infeksi dan peradangan.
    • Penyesuaian pola makan: makanan lembut atau rendah serat sementara mungkin disarankan hingga gejala membaik, diikuti dengan pengenalan kembali terhadap serat secara bertahap.
  • Kasus Parah:
    • Rawat inap: kasus penyakit divertikular usus besar yang parah mungkin memerlukan rawat inap untuk pemberian antibiotik dan infus.
    • Bowel rest (mengistirahatkan usus): pasien akan diberikan diet cairan bening atau tidak diberi makanan atau minuman apa pun (NPO) untuk memungkinkan usus besar bisa beristirahat dan akhirnya pulih.
    • Intervensi bedah:
      • Drainase abses: jika ada abses, mungkin perlu dilakukan drainase, yang biasanya dilakukan melalui jarum dengan panduan USG atau CT scan.
      • Operasi: operasi mungkin diperlukan dalam kasus divertikulitis kambuhan dengan beberapa komplikasi, seperti perforasi, peritonitis, fistula, atau perdarahan yang signifikan. Pilihan bedah meliputi:
        • Reseksi usus primer: bagian usus besar yang terkena diangkat dan ujung-ujung yang sehat dihubungkan kembali (anastomosis).
        • Reseksi usus dengan kolostomi: dalam beberapa kasus, terutama ketika peradangannya parah, mungkin akan dilakukan kolostomi sementara. Operasi ini dilakukan dengan cara pengalihan ujung usus besar ke pembukaan di dinding perut (stoma), yang mana limbah dikumpulkan di dalam kantong. Kolostomi dapat dikembalikan setelah usus besar pulih.
  • Perawatan jangka panjang:
    • Pola makan tinggi serat yang berkelanjutan: melanjutkan pola makan dengan kandungan serat yang tinggi dapat membantu mencegah kondisi ini muncul di masa mendatang.
    • Tindak lanjut rutin: pemeriksaan medis rutin untuk memantau kondisi dan mencegah komplikasi.

Rencana perawatan akan disesuaikan berdasarkan tingkat keparahan penyakit, kesehatan pasien secara keseluruhan, dan respons terhadap perawatan awal.

Jika Anda mengalami gejala Penyakit Divertikular Usus Besar, silakan jadwalkan janji temu dengan CRCS Clinic untuk mempelajari lebih lanjut tentang kondisi ini dan mendapatkan diagnosis secara menyeluruh.

Pertanyaan yang Sering Ditanyakan

Ya, menjaga pola makan tinggi serat, tetap terhidrasi, dan melakukan aktivitas fisik secara teratur, dapat membantu mencegah komplikasi dan mengelola kondisi secara efektif.

Berlawanan dengan kepercayaan lama, penelitian terbaru menunjukkan bahwa kacang-kacangan dan biji-bijian tidak meningkatkan risiko divertikulitis dan dapat dikonsumsi dengan aman sebagai bagian dari diet seimbang.

Operasi biasanya hanya diperlukan untuk kasus divertikulitis yang parah atau berulang, terutama jika terjadi komplikasi. Sebagian besar kasus dapat dikelola dengan mengonsumsi antibiotik dan perubahan pola makan.

Meskipun tidak secara langsung memicu penyakit divertikular, stres dapat berdampak pada kesehatan pencernaan Anda secara keseluruhan. Mengelola stres melalui teknik relaksasi dapat membantu meredakan gejala.

Ya, olahraga teratur sangat bermanfaat dan dapat membantu mengelola gejala. Namun, penting untuk memperhatikan tubuh Anda dan menghindari aktivitas yang menyebabkan ketidaknyamanan.

Rekomendasi untuk menjalani skrining dapat bervariasi, tetapi biasanya, kolonoskopi akan disarankan setiap 5-10 tahun, terutama jika Anda berusia 50 tahun atau lebih awal dengan riwayat keluarga yang kuat atau gejala terkait kondisi ini.

Banyak orang dengan penyakit divertikular menjalani kehidupan yang sehat dengan pengelolaan yang tepat. Komplikasi bisa terjadi, tetapi seringkali dapat dicegah dengan penyesuaian gaya hidup dan perawatan medis.

Secara umum, Anda disarankan untuk menghindari makanan yang dapat mengiritasi usus besar, seperti makanan olahan dan makanan rendah serat. Fokus pada pola makan seimbang yang kaya akan buah, sayur, dan biji-bijian utuh.

Untuk kekambuhan yang ringan, istirahat, makan makanan lembut atau rendah serat, dan meminum pereda nyeri yang dijual bebas, dapat membantu. Jika gejala semakin parah atau menetap, segera cari pertolongan medis.

Lokasi

Colorectal Care Specialists (CRCS)

3 Mount Elizabeth, #14-15, Mount Elizabeth Medical Centre, Singapore 228510

Bicara dengan Kami!

    Mon to Fri : 8.30 am to 6.30 pm

    Sat : 8.30 am to 2.00 pm

    +65 6738 0328
    +65 9725 2381
    Copyright © 2024 Colorectal Care Specialists
    phone-handsetmap-markerclock