3 Mount Elizabeth, #14-15, Mount Elizabeth Medical Centre, Singapore 228510

Proktitis Radiasi

Proktitis Radiasi

Apa itu proktitis radiasi?

Proktitis radiasi adalah suatu kondisi yang ditandai dengan adanya peradangan dan kerusakan pada rektum akibat terapi radiasi, yang biasanya diberikan untuk mengobati kanker di area panggul, seperti kanker prostat, serviks, dan rektum.
Kondisi proktitis radiasi dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori, yaitu akut dan kronis. Proktitis radiasi akut muncul selama atau segera setelah terapi radiasi, sedangkan proktitis radiasi kronis berkembang beberapa bulan hingga beberapa tahun kemudian. Kondisi ini muncul karena terapi radiasi, yang meskipun menargetkan sel kanker, ternyata juga dapat merusak jaringan rektum yang sehat, dan menyebabkan gejala yang bisa diamati.
Radiation proctitis singapore
Proktitis radiasi adalah peradangan pada rektum yang disebabkan oleh terapi radiasi untuk kanker panggul.

Apa saja penyebab dari proktitis radiasi?

Proktitis radiasi disebabkan oleh kerusakan yang ditimbulkan pada jaringan rektum selama terapi radiasi; terapi yang biasa dipakai untuk mengobati kanker di daerah panggul. Paparan radiasi dapat menginduksi peradangan dan kerusakan sel pada mukosa rektum dengan menghasilkan reactive oxygen species (ROS) dan radikal bebas. Molekul reaktif ini menyebabkan kerusakan DNA secara langsung, mengganggu struktur sel, dan menyebabkan kematian sel. Peradangan memicu serangkaian respons imun, yang menghasilkan peningkatan permeabilitas vaskular dan infiltrasi sel-sel inflamasi ke dalam jaringan rektum.
Seiring waktu, paparan radiasi terus-menerus dapat menyebabkan fibrosis dan berkurangnya aliran darah, yang selanjutnya akan mengganggu perbaikan jaringan dan menghasilkan gejala jangka panjang yang diketahui ada pada proktitis radiasi kronis. Kerusakan yang berkelanjutan dan proses penyembuhan yang terganggu ini menghasilkan gejala yang khas, seperti nyeri, perdarahan, dan diare yang terkait dengan proktitis radiasi.

Apa saja gejalanya?

Gejala proktitis radiasi dapat bervariasi tergantung pada apakah kondisinya akut atau kronis.
  • Gejala proktitis radiasi akut
    • Diare: sering buang air besar dan encer.
    • Nyeri rektum: ketidaknyamanan atau nyeri di area dubur.
    • Perdarahan rektum: ada darah dalam feses.
    • Desakan untuk defekasi: keinginan yang kuat dan mendadak untuk buang air besar.
    • Tenesmus: perasaan tidak tuntas meskipun sudah buang air besar.
  • Gejala proktitis radiasi kronis
    • Perdarahan rektum persisten: perdarahan dari rektum secara terus-menerus atau berulang.
    • Diare kronis: sering buang air besar, encer, dan berlangsung lama.
    • Keluarnya lendir: keluarnya lendir dari rektum.
    • Nyeri rektum: nyeri kronis atau intermiten di area rektum.
    • Striktur: penyempitan rektum, yang dapat memicu susah buang air besar.
    • Fistula: saluran abnormal antara rektum dengan organ lain atau kulit.
    • Ulkus: luka terbuka pada lapisan rektum.
Kedua jenis tersebut dapat secara signifikan memengaruhi kualitas hidup dan mungkin memerlukan penanganan medis untuk meringankan gejala.
rectal pain radiation proctitis singaporesakit perut
Nyeri pada rektum adalah gejala umum dari proktitis radiasi yang disebabkan oleh peradangan dan kerusakan pada jaringan di dalamnya.

Apakah proktitis radiasi menyebabkan rasa sakit?

Ya, proktitis radiasi bisa menimbulkan rasa sakit. Kondisi ini melibatkan peradangan dan kerusakan pada jaringan rektum, yang dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan nyeri yang signifikan.
Proktitis radiasi akut seringkali muncul dengan rasa nyeri pada rektum sebagai gejala utama, sedangkan proktitis radiasi kronis dapat menyebabkan nyeri persisten akibat peradangan terus-menerus, ulserasi (luka terbuka), dan pembentukan striktur di rektum.
Nyeri ini bisa bersifat intermiten atau konstan dan dapat semakin buruk saat buang air besar.
Rasa tidak nyaman terkait gangguan ini dapat secara signifikan memengaruhi kualitas hidup pasien, sehingga penting untuk menangani gejala secara efektif melalui perawatan medis dan penyesuaian gaya hidup.

Siapa saja yang berisiko terkena proktitis radiasi di Singapura?

Di Singapura, orang yang paling berisiko terkena proktitis radiasi adalah mereka yang menjalani terapi radiasi untuk mengobati kanker di daerah panggul. Ini termasuk pasien yang menerima pengobatan untuk kanker prostat, serviks, rektum, dan kanker ginekologi lainnya. Risiko akan meningkat bagi pasien yang:
  • Menerima dosis radiasi yang tinggi: dosis radiasi yang lebih tinggi dapat meningkatkan kemungkinan kerusakan jaringan rektum yang sehat.
  • Menjalani kemoterapi secara bersamaan: kemoterapi dapat membuat jaringan menjadi lebih sensitif terhadap radiasi, sehingga meningkatkan risiko proktitis.
  • Menderita penyakit yang sudah ada sebelumnya: kondisi seperti penyakit radang usus (IBD) dapat membuat jaringan rektum lebih rentan terhadap kerusakan akibat radiasi.
  • Memiliki riwayat operasi panggul: operasi sebelumnya di area panggul dapat memengaruhi sensitivitas dan kapasitas penyembuhan jaringan rektum.

Bagaimana diagnosis terhadap proktitis radiasi?

Diagnosis proktitis radiasi dilakukan melalui kombinasi riwayat medis, penilaian gejala, dan tes diagnostik. Proses diagnostik biasanya mencakup beberapa langkah berikut:
  • Riwayat medis dan evaluasi gejala: penyedia layanan kesehatan akan memulai pemeriksaan dengan mengambil riwayat medis secara rinci, termasuk informasi tentang pengobatan kanker pasien, terutama jenis dan durasi terapi radiasi. Mereka juga akan menanyakan gejala dari pasien, seperti nyeri rektum, perdarahan, diare, dan desakan untuk defekasi/buang air besar.
  • Pemeriksaan fisik: pemeriksaan fisik, termasuk colok dubur, dapat dilakukan untuk memeriksa adanya tanda-tanda peradangan, nyeri tekan, dan kelainan lain di area rektum.
  • Prosedur endoskopi:
    • Sigmoidoskopi atau Kolonoskopi: prosedur ini dilakukan dengan cara memasukkan selang lentur berkamera ke dalam rektum untuk memvisualisasikan lapisan rektum dan usus besar bagian bawah. Hal ini memungkinkan dokter untuk secara langsung mengamati adanya peradangan, ulkus (luka), perdarahan, atau striktur, yang mengindikasikan proktitis radiasi.
    • Biopsi: selama endoskopi, dokter dapat mengambil sampel kecil jaringan (biopsi) dari lapisan rektum untuk diperiksa menggunakan mikroskop. Prosedur ini membantu mengkonfirmasi diagnosis dan menyingkirkan kondisi lain, seperti infeksi atau kanker berulang.
  • Tes pencitraan: dalam beberapa kasus, tes pencitraan seperti CT scan atau MRI dapat dipakai untuk menilai tingkat peradangan dan untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab lain dari gejala.
  • Tes laboratorium: tes darah dan tes tinja dapat dilakukan untuk memeriksa adanya tanda-tanda infeksi, peradangan, dan anemia akibat perdarahan rektum.
Dengan menggabungkan metode diagnostik tersebut, penyedia layanan kesehatan dapat mendiagnosis proktitis radiasi secara akurat dan membedakannya dari kondisi lain yang memiliki gejala serupa, sehingga membantu dalam memastikan perawatan dan pengelolaan yang tepat.
Colonoscopy singapore
Kolonoskopi membantu mendiagnosis proktitis radiasi dengan visualisasi langsung kondisi peradangan dan kerusakan rektum.

Pertanyaan yang Sering Ditanyakan

Meskipun tidak selalu bisa mencegah proktitis radiasi, beberapa strategi, seperti pemakaian teknik radiasi canggih untuk meminimalisir paparan sinar ke jaringan sehat dan memantau dosis radiasi secara ketat, dapat membantu mengurangi risiko.

Gejala proktitis radiasi akut dapat muncul selama atau segera setelah terapi radiasi, sedangkan gejala proktitis radiasi kronis dapat berkembang beberapa bulan atau tahun setelah perawatan.

Proktitis radiasi akut seringkali bisa sembuh dalam beberapa minggu pasca perawatan, tetapi proktitis radiasi kronis bisa bertahan dalam jangka panjang yang memerlukan perawatan secara terus-menerus.

Ya, perubahan pola makan seperti mengikuti diet rendah residu dan menghindari iritan, seperti makanan pedas, kafein, dan alkohol, dapat membantu mengelola gejala dan mengurangi ketidaknyamanan.

Proktitis radiasi secara khusus dihasilkan dari terapi radiasi untuk kanker, sedangkan bentuk proktitis lainnya dapat disebabkan oleh infeksi, penyakit radang usus, atau kondisi lainnya.

Ya, bahkan setelah tahap awal peningkatan kondisi, gejala proktitis radiasi dapat kambuh, terutama jika terjadi kerusakan atau peradangan yang berkelanjutan pada jaringan rektum.

Lokasi

Colorectal Care Specialists (CRCS)

3 Mount Elizabeth, #14-15, Mount Elizabeth Medical Centre, Singapore 228510

Bicara dengan Kami!

    Mon to Fri : 8.30 am to 6.30 pm

    Sat : 8.30 am to 2.00 pm

    +65 6738 0328
    +65 9725 2381
    Copyright © 2024 Colorectal Care Specialists
    phone-handsetmap-markerclock