3 Mount Elizabeth, #14-15, Mount Elizabeth Medical Centre, Singapore 228510

Tumor dan Perdarahan Gastrointestinal

Tumor dan Perdarahan Gastrointestinal

Apa saja penyebab tumor dan perdarahan gastrointestinal?

Tumor gastrointestinal adalah pertumbuhan kanker yang bisa muncul di bagian saluran pencernaan tubuh mana pun, termasuk esofagus, lambung, usus halus, usus besar, dan rektum. Tumor ini dapat menyebabkan perdarahan karena berbagai alasan, tergantung pada lokasi, ukuran, dan bagaimana interaksinya dengan jaringan di sekitarnya. Berikut adalah bagaimana kondisi ini terjadi:
  • Pertumbuhan tumor dan invasinya pada jaringan
    • Erosi pembuluh darah: saat sel tumor tumbuh, mereka dapat menginvasi pembuluh darah di sekitarnya. Dinding pembuluh darah ini relatif rapuh, dan ketika sel tumor mengganggu mereka, ia dapat menyebabkan perdarahan langsung ke saluran cerna.
    • Ulserasi: tumor, terutama yang tumbuh di lambung dan esofagus, dapat menyebabkan ulserasi, yaitu rusaknya lapisan mukosa dan membentuk ulkus (luka terbuka). Ulkus ini rentan terhadap perdarahan.
  • Pembengkakan lokal dan infeksi
    • Inflamasi: tumor dapat memicu respons inflamasi/pembengkakan dalam tubuh. Peradangan ini dapat melemahkan pembuluh darah dan lapisan saluran pencernaan atas, membuatnya lebih rentan terhadap perdarahan.
    • Infeksi: jaringan tumor dapat mengalami ulserasi (luka) atau nekrosis (mati), sehingga memicu infeksi sekunder. Infeksi ini dapat memperburuk peradangan serta merusak pembuluh darah dan jaringan sekitarnya, yang mana dapat meningkatkan risiko perdarahan.
  • Obstruksi mekanis dan tekanan yang meningkat
    • Obstruksi: tumor dapat menghalangi bagian-bagian di dalam saluran cerna, menyebabkan peningkatan tekanan. Tekanan ini dapat menyebabkan pembuluh darah melebar (varises), terutama di esofagus, pecah dan berdarah.
    • Peningkatan tekanan intratumoral: saat tumor tumbuh, tekanan di dalamnya meningkat, sehingga membuat pembuluh darah di dalam tumor pecah dan menyebabkan perdarahan ke dalam saluran cerna.
  • Efek kemoradiasi

    • Radiasi dan kemoterapi: perawatan ini dapat merusak lapisan mukosa saluran pencernaan, menyebabkan peradangan (mukositis) dan ulserasi (luka). Kerusakan ini membuat lapisan lebih rentan terhadap perdarahan.
    • Tumour lysis syndrome: dalam beberapa kasus langka, kemoterapi yang efektif dapat menyebabkan kerusakan sel tumor secara cepat, dan memicu perdarahan mendadak dari lokasi tumor.
  • Faktor genetik dan molekul
    • Mutasi genetik: mutasi genetik tertentu yang ditemukan dalam tumor, seperti pada gastrointestinal stromal tumour (GIST), dapat menyebabkan pertumbuhan tumor yang agresif dan risiko perdarahan yang lebih tinggi.
    • Jalur molekul: kelainan pada jalur molekuler yang mengatur pembentukan pembuluh darah baru (angiogenesis) dapat mengakibatkan pembentukan pembuluh darah yang rapuh di dalam tumor, yang rentan terhadap perdarahan.
  • Gangguan koagulasi

    • Koagulopati terkait tumor: beberapa jenis tumor menghasilkan zat yang mempengaruhi pembekuan darah. Zat-zat ini dapat menyebabkan pembekuan darah secara berlebihan (mengakibatkan kondisi yang disebut disseminated intravascular coagulation) atau mengganggu pembekuan, yang mana keduanya dapat mengakibatkan perdarahan.
    • Sindrom paraneoplastik: kondisi yang disebabkan secara tidak langsung oleh sel tumor melalui produksi zat aktif secara biologis. Kondisi ini termasuk gangguan yang mempengaruhi pembekuan darah yang dapat meningkatkan risiko perdarahan.

Apakah tumor dan perdarahan gastrointestinal menyakitkan?

Rasa nyeri seringkali menjadi tanda bahwa ada yang tidak beres ketika berbicara tentang tumor gastrointestinal dan perdarahan, tetapi tingkat nyeri yang dirasakan dapat sangat bervariasi. Jika tumor masih dalam tahap awal, Anda mungkin tidak merasakan nyeri sama sekali. Namun, ketika tumor sudah tumbuh atau jika terjadi komplikasi, seperti perdarahan, nyeri akan lebih terasa dan tidak nyaman. Di saat beberapa orang mungkin mengalami ketidaknyamanan ringan, ada juga yang mungkin mengalami nyeri secara signifikan, tergantung pada seberapa lanjut pertumbuhan tumor dan apakah ada masalah lain yang terkait.

Siapa saja yang berisiko terkena tumor dan perdarahan gastrointestinal di Singapura?

Di Singapura, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko tumor gastrointestinal dan perdarahan. Berikut adalah beberapa kalangan yang mungkin memiliki risiko lebih tinggi:
  • Perokok: kebiasaan merokok diketahui dapat meningkatkan risiko tumor sistem pencernaan yang dapat menyebabkan perdarahan.
  • Orang yang sering menggunakan NSAID: konsumsi obat-obatan, seperti aspirin dan ibuprofen, dapat merusak lambung dan usus yang menyebabkan ulkus (luka) dan perdarahan jika sering digunakan.
  • Peminum berat: konsumsi alkohol secara berlebihan dapat menyebabkan kondisi serius seperti varises esofagus (pembengkakan pembuluh darah di esofagus) dan robekan di esofagus, yang mana keduanya dapat menyebabkan perdarahan.
  • Penderita penyakit hati kronis: penderita kondisi hati tingkat lanjut lebih mungkin mengalami komplikasi, seperti varises esofagus, yang bisa memicu perdarahan.
  • Penderita masalah ginjal kronis: gagal ginjal kronis juga dapat berkontribusi pada risiko perdarahan gastrointestinal.
  • Mereka yang terinfeksi H. pylori: bakteri ini dapat menyebabkan tukak lambung, salah satu sumber penyebab perdarahan saluran cerna bagian atas.
  • Pasien dengan penyakit radang usus: kondisi seperti kolitis ulseratif dan penyakit Crohn dapat menyebabkan peradangan dan perdarahan yang signifikan di saluran pencernaan.
  • Lansia: seiring bertambahnya usia, risiko masalah gastrointestinal, termasuk tumor dan perdarahan, semakin meningkat.
  • Pasien kanker: mereka yang menjalani perawatan, seperti kemoterapi dan radioterapi, terutama untuk kanker, seperti kanker pankreas, berpotensi mengalami perdarahan sebagai bentuk dari komplikasi.
  • Orang dengan faktor genetik tertentu: beberapa orang mungkin memiliki predisposisi genetik untuk kondisi seperti GIST dan kanker pencernaan lainnya.
Kesadaran terhadap faktor-faktor risiko ini dapat membantu deteksi dini dan pencegahan. Pemeriksaan medis secara teratur dan menempuh langkah-langkah untuk mengelola faktor risiko ini dapat sangat membantu dalam mengurangi risiko tumor gastrointestinal dan perdarahan.

Bagaimana diagnosis terhadap tumor dan perdarahan gastrointestinal?

Diagnosis terhadap tumor gastrointestinal dan perdarahan melibatkan beberapa langkah dan prosedur berbeda untuk mengidentifikasi sumber dan sifatnya. Berikut adalah cara yang biasa dilakukan:
  • Peninjauan riwayat medis dan gejala: dokter akan mulai dengan menanyakan tentang gejala dan riwayat medis Anda. Hal ini membantu dalam memahami tingkat keparahan dan kemungkinan penyebab perdarahan.
  • Sampel tinja: dokter mungkin akan meminta sampel tinja untuk memeriksa adanya darah, yang dapat mengindikasikan perdarahan di suatu tempat di dalam saluran gastrointestinal.
  • Gastroskopi: untuk perdarahan saluran cerna bagian atas, prosedur gastroskopi biasanya akan dipakai. Prosedur ini dilakukan dengan cara memasukkan selang lentur berkamera ke tenggorokan Anda untuk melihat ke dalam esofagus, lambung, dan bagian pertama dari usus kecil.
  • Enteroskopi: jika penyebab perdarahan tidak ditemukan dengan gastroskopi, prosedur enteroskopi bisa dilakukan. Prosedur ini mirip dengan gastroskopi, tetapi melibatkan balon untuk membantu membuka usus kecil agar bisa melihat dengan lebih baik.
  • Kolonoskopi: untuk perdarahan pada saluran cerna bagian bawah, bisa dipakai kolonoskopi. Prosedur ini dilakukan dengan cara memasukkan selang lentur berkamera ke dalam dubur untuk memeriksa seluruh usus besar Anda. Selama prosedur, biopsi mungkin diambil jika ditemukan area yang abnormal.
  • Pemindaian radionuklida: pemindaian menggunakan pelacak (tracer) radioaktif yang tidak berbahaya dapat dilakukan. Tracer ini disuntikkan ke dalam pembuluh darah dan membantu menemukan sumber perdarahan pada sinar-X.
  • CT angiografi: CT scan digunakan untuk mendapatkan gambar detail perut dan panggul, membantu menemukan sumber perdarahan gastrointestinal lebih tepat daripada rontgen.
  • Endoskopi kapsul: jika metode lain tidak dapat menemukan sumber perdarahan, endoskopi kapsul mungkin akan dilakukan. Anda akan diminta untuk menelan pil yang berisi kamera kecil untuk mengambil gambar saat ia bergerak turun melalui usus Anda guna mengidentifikasi area perdarahan.
Alat diagnostik ini membantu dokter mengidentifikasi secara akurat lokasi serta penyebab tumor gastrointestinal dan perdarahan, menuntun mereka untuk membuat rencana perawatan yang paling tepat.
how gastroscopy works
Gastroskopi dilakukan dengan cara memasukkan selang lentur berkamera ke tenggorokan Anda untuk melihat ke dalam esofagus, lambung, dan bagian pertama dari usus kecil.

Pertanyaan yang Sering Ditanyakan

Seberapa banyak frekuensi skrining Anda akan tergantung pada faktor risiko. Jika risiko Anda dalam kisaran rata-rata, kolonoskopi setiap 10 tahun yang dimulai pada usia 50 tahun, biasanya akan direkomendasikan. Jika Anda memiliki risiko lebih tinggi, seperti riwayat keluarga dengan kanker saluran cerna, Anda mungkin perlu memulai skrining lebih awal dan lebih sering. Dokter dapat memberikan saran terbaik untuk situasi Anda.

Anda dapat menurunkan risiko tumor gastrointestinal dan perdarahan dengan melakukan beberapa perubahan gaya hidup sehat. Mengonsumsi banyak buah, sayur, dan biji-bijian, mengurangi alkohol dan berhenti merokok, menjaga berat badan sehat, tetap aktif bergerak, dan mengelola kondisi, seperti GERD dengan bantuan dokter Anda.

Ya, tumor gastrointestinal dapat kambuh lagi setelah perawatan. Itulah mengapa penting untuk melakukan pemeriksaan dan pemantauan rutin. Dokter Anda akan mengatur tindak lanjut dan tes untuk mendeteksi setiap kekambuhan lebih awal dan mengelolanya dengan cepat.

Olahraga bisa bermanfaat bagi Anda, tetapi konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda. Olahraga ringan hingga sedang dapat membantu mengurangi kelelahan dan membuat Anda tetap kuat selama perawatan. Pastikan rutinitas olahraga Anda sesuai dengan kondisi dan rencana perawatan spesifik Anda.

Lokasi

Colorectal Care Specialists (CRCS)

3 Mount Elizabeth, #14-15, Mount Elizabeth Medical Centre, Singapore 228510

Bicara dengan Kami!

    Mon to Fri : 8.30 am to 6.30 pm

    Sat : 8.30 am to 2.00 pm

    +65 6738 0328
    +65 9725 2381
    Copyright © 2024 Colorectal Care Specialists
    phone-handsetmap-markerclock